"Ini ada sesuatu yang baru di sini, masyarakat desa tapi sudah dikenalkan dengan teknologi baru, teknologi internasional dengan memakai alat barcode. Jadi cara belanjanya dengan menggunakan android," kata Hudiyono, Selasa (1/12/2020).
Meski digelar di masa pandemi, Hudiyono tetap mengimbau agar para pedagang atau pembeli yang datang tetap menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan).
"Kedua di masa pandemi ini saya imbau semua tetap pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan. Tadi saya lihat ada kekurangan tempat cuci dan saya minta ditambah lagi. Tapi ini sudah bagus sekali," ujar pria yang akrab disapa Cak Hud itu.
Menurut Cak Hud, rata-rata produk UMKM yang dipamerkan secara kemasan sudah sangat bagus. Dan hal itu bisa menjadikan nilai jualnya bisa naik. Untuk itu, ia akan membantu para pelaku UMKM agar produknya bisa dikemas dan dibtanding secara baik lagi.
"UMKM di sini itu adalah produk yang saya kira kemasannya sudah ada yang bagus, tapi ada yang kurang. Nah ini tugas pemerintah ini akan membrandingnya harus bagus. Karena kalau bagus kalau dipasarkan juga pasti akan mahal," jelasnya.
Untuk membangkitkan roda UMKM, terang Cak Hud, Pemkab Sidoarjo juga berencana akan mengembangkan pabrik di setiap kecamatan. Untuk mewujudkan itu, pihaknya akan menggandeng pengembang.
"Kita juga siapkan paling tidak setiap kecamatan punya pabrik. Dan ini kita sedang kerjasama dengan pengembang," tutur Cak Hud.
"Kemudian saya perintah pak camat, kalau ada UMKM yang limbahnya dibuang ke mana-mana saya sarankan untuk disentralkan di satu tempat yang sudah kita siapkan," tandas Cak Hud. (iwd/iwd)