3.627 Pelajar SMP di Surabaya Diswab, Hasilnya 36 Siswa Positif COVID-19

3.627 Pelajar SMP di Surabaya Diswab, Hasilnya 36 Siswa Positif COVID-19

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Selasa, 01 Des 2020 19:07 WIB
Menjelang sekolah tatap muka, Pemkot Surabaya melakukan tes swab kepada siswa dan siswi SMP. Rencananya, wali murid juga akan dites swab.
Siswa SMP dites swab (Foto: Deny Prastyo Utomo)
Surabaya - Hasil tes swab kepada siswa SMP di 17 sekolah di Surabaya sudah keluar. Hasilnya, ada sebanyak 36 siswa SMP hasilnya positif COVID-19.

Kasubbag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan hasil tes swab kepada siswa SMP menyikapi dari keputusan surat menteri bersama (SKB), terkait sekolah tatap muka.

"Sudah keluar hasilnya, 36 siswa (terkonfirmasi positif). Sekitar satu persen yang dinyatakan positif COVID-19 dari 17 sekolah yang sudah dilakukan tes swab," kata Febri kepada wartawan di kantor Humas Pemkot Surabaya, Selasa (1/12/2020).

Febri menambahkan ada 3.627 siswa dari rencana sekitar 4 ribuan siswa SMP yang diswab. Menurut Febri ada sebagian siswa yang sudah melakukan swab secara mandiri.

"Dan juga beberapa wali murid yang kurang berkenan anaknya mengikuti sekolah tatap muka," ungkap Febri.

Untuk penanganan lebih lanjut terhadap 36 siswa-siswi yang hasil swabnya terkonfirmasi positif, Pemkot Surabaya akan melakukan treatment, tracing, dan testing kepada yang pernah kontak erat.

"Tentu dari Dinas Kesehatan dengan tim melakukan tracing pada siswa itu, dia melakukan kontak erat dengan siapa saja. Keluarga atau pun rekan-rekannya dan pernah bermain di mana," ungkap Febri.

Selanjutnya, Febri menjelaskan tim tracing akan melakukan assessment untuk melihat apakah yang bersangkutan bisa dilakukan isolasi mandiri di rumah atau dibawa ke Hotel Asrama Haji untuk diisolasi.

"Dilihat di assessment apakah tempat tinggalnya itu bisa dilakukan isolasi mandiri maka diberikan arahan untuk tetap isolasi mandiri. Tapi jika tidak memungkinkan maka akan ada yang dibawa ke asrama haji," lanjut Febri.

Terkait terpapar dimana 36 siswa tersebut, Febri menegaskan hal tersebut merupakan wilayah tim tracing.

"Itu kan tim tracing yang melaksanakan. Ada konsepnya. Tim tracing akan melihat selama sepuluh hari atau 14 hari terakhir mereka beraktivitas di mana," ungkap Febri.

Febri juga meminta dan mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan secara disiplin. Febri juga menegaskan bahwa positif COVID-19 bukanlah aib.

"Kami mohon COVID jangan dijadikan aib. Bukan suatu penyakit yang memalukan. Memang harus dihindari, karena memang belum ada obatnya, vaksinnya. Memang harus menjaga jarak terhadap penyebaran penyakit ini. Tetap disiplin protokol kesehatan," tandas Febri.

Sementara itu, Febri juga mengungkapkan jika ada beberapa wali murid yang kaget melihat hasil swab anaknya positif dan enggan melakukan swab. Namun setelah mendapatkan penjelasan dari Pemkot akhirnya mereka mau mengikuti.

"Mungkin kaget dengan hasil seperti itu. Setelah kami lakukan komunikasi, pihak keluarga paham ini untuk kebaikan diri mereka," pungkas Febri.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.