Heboh Ruang Isolasi RS Rujukan Pasien COVID-19 di Kota Malang Penuh

Heboh Ruang Isolasi RS Rujukan Pasien COVID-19 di Kota Malang Penuh

Muhammad Aminudin - detikNews
Minggu, 29 Nov 2020 12:33 WIB
Gambar beredar di media sosial dan grup WhatsApp
Gambar yang beredar di media sosial dan grup WhatsApp/Foto: Istimewa
Malang -

Warga Kota Malang dikejutkan kabar ruang isolasi rumah sakit rujukan pasien COVID-19 yang penuh. Kabar ini beredar di media sosial dan grup WhatsApp.

Dalam kabar yang beredar, sejumlah rumah sakit rujukan membuat pengumuman tak menerima pasien COVID-19. Sederet RS rujukan itu yakni RS dr Saiful Anwar (RSSA), RS Lavalette, RS Universitas Brawijaya dan beberapa Puskesmas di Kota Malang.

Layanan kesehatan itu menyatakan bahwa Instalasi Gawat Darurat (IGD) dalam kondisi stagnan. "Benar, di tempat kami (RSSA) dalam kondisi stagnan, terutama IGD dan incovid," ujar Kasubbag Humas RSSA Malang, Dony Iryan Vebri Prasetyo saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (29/11/2020).

Kondisi stagnan yang dimaksud, terjadi sirkulasi keluar masuk pasien yang signifikan dalam beberapa hari terakhir. Sementara ruang perawatan incovid yang dimiliki RSSA sudah penuh.

Sehingga pasien harus tetap berada di IGD, padahal batas waktu penanganan harus menjalani tindakan. Apakah harus dibawa ke ruang inap atau pulang.

"Batas waktu penanganan di IGD adalah 6 sampai 8 jam. Sebelum kemudian ada keputusan harus rawat inap atau pulang. Sedangkan untuk rawat inap di incovid telah penuh," bebernya.

Dony mengungkapkan, ruang incovid di RSSA memiliki 83 kamar. Yang terbagi menjadi 9 kamar ICU dengan fasilitas ventilator dan 74 kamar lainnya. Dari 74 kamar itu, sebagian diperuntukkan bagi pasien balita dan anak-anak.

"Untuk bayi dan anak-anak masih ada ruang kosong. Tetapi, tidak memungkinkan untuk digunakan pasien dewasa. Rata-rata pasien masuk adalah dewasa," ungkapnya.

Tonton video 'Sebanyak 80-90% Pasien Corona Meninggal Alami Koagulopati':

[Gambas:Video 20detik]



Ia mengakui, ada peningkatan signifikan dari jumlah pasien terindikasi COVID-19 di beberapa hari terakhir. Dony menduga, kondisi ini berkaitan dengan penutupan sejumlah IGD di rumah sakit rujukan.

"Memang ada peningkatan ekskalasi, jika IGD rumah sakit rujukan penuh. Maka otomatis semua akan beralih ke RSSA," akunya.

Juru bicara Satgas COVID-19 Kota Malang dr Husnul Muarif menambahkan, bukan hanya rumah sakit rujukan saja yang penuh. Melainkan juga terjadi pada ruang isolasi bagi pasien COVID-19 di Jalan Kawi, yang dibangun oleh Pemkot Malang.

"Terinformasi semua rumah sakit rujukan penuh, begitu juga ruang perawatan di Jalan Kawi, dari 90 semuanya terisi," imbuhnya saat dikonfirmasi terpisah.

Husnul mengatakan, mitigasi adanya gelombang peningkatan jumlah pasien COVID-19 di beberapa waktu terakhir masih dilakukan. Pihaknya menduga, libur panjang beberapa pekan lalu bisa menjadi penyebab adanya sebaran virus. Termasuk, penurunan disiplin masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.

"Bisa jadi, karena libur panjang kemarin lalu dan mulai mengendornya disiplin masyarakat soal protokol kesehatan," lanjutnya.

Berdasarkan data Satgas COVID-19 Kota Malang per 28 November 2020, jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 2.259 atau bertambah 9 orang. Pasien meninggal sebanyak 232 atau bertambah 1 orang. Sementara untuk pasien sembuh mencapai 2.021 orang. Yang diisolasi di rumah sakit ada 114 orang.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.