Cawali Machfud Arifin Bicara Visi Surabaya Penopang Ibu Kota Baru

Cawali Machfud Arifin Bicara Visi Surabaya Penopang Ibu Kota Baru

Faiq Azmi - detikNews
Rabu, 25 Nov 2020 20:55 WIB
machfud arifin
Machfud Arifin saat diskusi dengan masyarakat logistik via zoom (Foto: Faiq Azmi)
Surabaya -

Rencana perpindahan Ibu Kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur sudah menjadi perhatian Calon Wali Kota Surabaya nomor urut 2, Machfud Arifin. Dia memprediksi, pada tahun 2021 mendatang atau ketika pandemi COVID-19 sudah mulai terkendali, proses perpindahan ibu kota bakal berlanjut.

"Surabaya harus mempersiapkan diri menghadapi perkembangan itu. Menjadi penopang sekaligus memaksimalkan peluang yang ada untuk akselerasi pembangunan Kota Pahlawan. Surabaya adalah kota penghubung. Bisa jadi tumpuan Indonesia timur," kata Machfud Arifin dalam diskusi dengan masyarakat Logistik, Rabu (25/11/2020).

Machfud mencontohkan, selama ini Surabaya menjadi tempat transit perdagangan dari kawasan timur ke barat Indonesia. Pun demikian halnya produk-produk dari luar negeri.

Pengusaha dan pedagang di Indonesia timur kalau mencari barang juga di Surabaya. Meski dalam beberapa tahun terakhir, posisi tersebut sedikit menurun karena matinya Pasar Turi.

"Cengkih dari Maluku Utara, kayu dari Papua masuk ke Surabaya," bebernya.

Ke depan, peran Surabaya akan semakin besar jika ibu kota jadi pindah ke Kalimantan Timur.

"Barang dari Jatim maupun luar negeri, maupun tenaga kerja ahlinya banyak dibutuhkan dari Jatim, Surabaya. Karena paling dekat Surabaya, Jawa Timur yang paling dekat," lanjutnya.

Untuk menyiapkan hal ini, Machfud Arifin mengaku sudah menyerap sebagian ilmu dari mantan Gubernur Jatim, Soekarwo.

"Pakde Karwo saat jadi gubernur bercerita, bahwa ketergantungan orang-orang Indonesia timur ke Jawa Timur, dan Surabaya sangat tinggi. Macetnya Surabaya berimbas pada Indonesia timur," bebernya.

MA memang dikenal dekat dengan Soekarwo. Mereka adalah duet gubernur-kapolda yang dikenal solid.

Untuk meningkatkan peran Surabaya sebagai hub perekonomian Indonesia timur, Machfud menilai salah satu kendala terbesarnya adalah kemacetan.

"Harus ada penguraian. Ke depan kita harus membangun kawasan pergudangan di lokasi yang tepat, tidak boleh lagi kawasan pergudangan dan bongkar muat di tengah kota," kata arek asli Ketintang ini.

Machfud Arifin mencontohkan, kawasan kota tua di Kembang Jepun, itu adalah salah satu pusat perdagangan dan pergudangan. Truk-truk besar setiap hari bongkar muat di sana. Omzetnya setiap bulan triliunan.

"Ke depan akan kita tata, dengan teknologi yang ada sekarang, gudang tidak perlu di tengah kota, bisa di pinggir di lokasi yang ditentukan. Kawasan tengah seperti Kembang Jepun tetap jadi tempat bisnis, sekaligus destinasi wisata yang tidak macet," paparnya.

Kota Surabaya yang semakin padat dan maju, ke depan harus benar-benar dibangun dengan perencanaan yang matang. Setiap ruang yang ada dimaksimalkan untuk kemajuan dan kemakmuran warga.

Halaman 2 dari 2
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.