Sektor ekonomi menjadi salah satu yang paling terdampak pandemi COVID-19. Terlebih saat aktivitas masyarakat dibatasi.
Pemkot Surabaya melakukan berbagai upaya agar usaha warga Kota Pahlawan tetap berjalan, meski pandemi Corona. Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan, pemkot telah melakukan berbagai cara agar pelaku usaha, khususnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa bertahan di masa pandemi. Seperti memberdayakan UMKM dalam pemenuhan kebutuhan baik masyarakat maupun tenaga medis.
"Misalnya untuk pemenuhan alat pelindung diri, pembuatan masker kain, baju hazmat maupun kebutuhan lainnya kita memberdayakan UMKM," kata Wiwiek, Rabu (25/11/2020).
Selain itu, pemkot juga menyediakan ruang bagi pelaku usaha untuk mengasah keterampilan. Tentunya ruang atau fasilitas yang disiapkan ini dengan menerapkan protokol kesehatan.
Sementara untuk sarana promosi dan penjualan, pihaknya membuka aksesibilitas untuk pemanfaatan market place bagi UMKM. Pemkot juga mendorong dan memperkuat UMKM untuk membidik pasar ekspor.
"Kami juga memfasilitasi dan mengoptimalkan penyediaan sentra atau stand untuk tempat penjualan dan display produk UMKM," jelasnya.
Akan tetapi, pelaku usaha terimbas pada omzet penjualan produk. Oleh karena itu, Disdag memfasilitasi UMKM untuk berkoordinasi dengan OPD terkait, dalam mengusulkan Program Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) dari Pemerintah Pusat.
"Kita juga berkoordinasi dengan OPD terkait lainnya, untuk mengusulkan UMKM dalam program BPUM dari Pemerintah Pusat," pungkasnya.