Pemprov Jatim berupaya mendongkrak masuknya investasi di tengah pemulihan ekonomi semasa pandemi COVID-19. Salah satu upayanya, dengan menggelar pagelaran East Java Investival (EJI) 2020.
Kegiatan yang bertujuan menarik investasi baru agar masuk ke Jatim ini rencananya akan dibuka langsung Gubernur Khofifah Indar Parawansa di di Grand Ballroom Hotel Sheraton Surabaya, Kamis (25/11/2020).
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Provinsi Jawa Timur, Aris Mukiyono mengatakan kegiatan ini merupakan perhelatan yang kedua, setelah EJI 2019 tahun lalu.
"Meskipun situasi ekonomi sedang tidak mudah, kita ingin terus berinovasi. EJI 2020 ini adalah ikhtiar Jatim demi mendongkrak investasi, yang menjadi salah satu elemen penting dalam rangka pemulihan perekonomian," kata Aris di Surabaya, Rabu (25/11/2020).
Aris menambahkan karena masih dalam masa pandemi COVID-19, EJI 2020 digelar secara hybrid dengan empat agenda utama. Yaitu Business Forum, One on One Business Meeting, Matchmaking, dan Exhibition.
Untuk menyukseskan kegiatan ini, Aris menambahkan pihaknya menggandeng berbagai stakeholder. Seperti Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jatim, BKPM RI, KADIN, BUMN, BUMD dan Pemkab hingga Pemkot di Jatim.
Lalu, untuk menjembatani Jatim dengan investor luar negeri, Aris menyebut pihaknya mengundang sejumlah Konsulat Jenderal dari beberapa negara sahabat yang ada di Surabaya. Ada pula asosiasi pengusaha luar negeri, serta para calon investor asing
Aris menyebut akan ada agenda khusus program courtesy call antara Gubernur Jatim dengan Duta Besar RI di Sydney Australia.
"Di sesi One on One Business Meeting, kami telah menyiapkan 18 project prospectus yang terdiri dari 4 proyek manufaktur, 3 proyek agrobis, dan 11 proyek tourism, serta proyek strategis dalam perpres 80 tahun 2019 yang siap ditawarkan kepada calon investor," papar Aris.
Selain itu, di EJI 2020 juga dilaksanakan penandatanganan enam perjanjian. Dua diantaranya adalah Letter of Intent (LoI) antara PT JGU Jatim dengan Shire Oak (sektor energi), serta PT JGU Jatim dan PT RSM Tuban dengan Serco Asia Pacific (sektor kesehatan). Empat perjanjian yang lain berupa MoU tentang penyediaan bahan baku industri rumput laut dan industri pengolahan porang. Selain itu, ada pula penganugerahan pemenang Duta Investasi Jawa Timur 2020.
Di kesempatan yang sama, Aris berharap gelaran EJI 2020 dapat mendorong peningkatan realisasi investasi di Jatim.
"Seperti kita tahu, pada periode Januari hingga September 2020, kinerja investasi di Jatim mencatatkan pertumbuhan menggembirakan, yakni sebesar 42,1% dibanding periode yang sama tahun lalu," papar Aris.
"Realisasi investasinya mencapai Rp. 66,49 Triliun dengan share PMDN sebesar Rp. 47,39 Triliun dan PMA sebesar Rp. 19,10 Triliun. PMA didominasi oleh sektor Industri Kimia di Kabupaten Tuban asal negara Singapura yakni PT. Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia," imbuhnya.
Jika dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di pulau Jawa, Aris menyebut pertumbuhan investasi di Jatim adalah yang paling tinggi.
"Kita berharap dengan EJI 2020 ini, investasi Jatim tahun depan makin terdongkrak. Ayo berinvestasi di Jawa Timur, pasti untung," pungkas Aris.
Attachments area