Salah satu program unggulan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, yakni Pembangunan Jalur Lingkar Selatan (JLS) telah berjalan dengan baik. Hingga November ini, progresnya telah mencapai 56,73 persen.
Khofifah mengatakan meskipun dalam kondisi pandemi COVID-19, progres ini tercatat lebih cepat dari perkiraan.
"Ternyata di luar dugaan, progres pekerjaan di Lot 6 dan Lot 7, justru pada saat pandemi COVID-19 pelaksanaannya lebih cepat dari yang direncanakan," kata Khofifah saat menjadi Keynote Speaker pada Forum Komunikasi oleh Komisi D DPRD Jawa Timur di Ballroom Hotel Santika Premiere Semarang, Selasa (24/11/2020).
Khofifah memaparkan JLS rencananya akan melewati delapan kabupaten. Dimulai dari Pacitan, Trenggalek, Tulunggagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember dan berakhir di Banyuwangi.
Dengan progres pembangunan JLS ini, Khofifah optimistis mampu mengurangi disparitas antara Wilayah Utara dan Selatan Jatim. Apalagi, pengembangan Infrastruktur di wilayah Selatan Jatim masih terbatas, terutama keberadaan aksesibilitas.
"Dengan fakta 40,01 persen wilayah di Jatim masuk sebagai kawasan Pansela, maka jika pengembangan wilayah selatan bisa maksimal tentunya akan dapat meningkatkan kualitas SDM dan saat yang sama dapat meningkatkan pemerataan kesejahteraan masyarakat di Jawa Timur secara keseluruhan," tambah gubernur peremouan pertama di Jatim ini.
Selain itu Khofifah menambahkan untuk mempercepat progres pembangunan perlu adanya intervensi langsung dari masing-masing pemerintah kabupaten. Menurutnya, sangat diperlukan upaya temu kenal lebih detail terhadap potensi, keunggulunan kompetitif, keunggulan komparatif serta spesifikasi dan kendala yang dihadapi di tiap wilayah.
"Jika tidak, maka ketimpangan pembangunan dan kualitas.SDM akan terus terjadi, utamanya karena akses yang susah ditembus di beberapa koridor," imbuhnya.
Tak hanya itu, Khofifah mengatakan pembangunan wilayah selatan diharapkan bisa membuka peluang pengembangan kegiatan ekonomi, pemanfaatan sumber daya alam dan pengembangan sentra-sentra produksi.
Selain itu, Khofifah ingin hal ini dapat meningkatkan aksesibilitas pada koridor dan kawasan-kawasan produktif, serta menjadi jembatan terbukanya obyek wisata di Selatan Jatim.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Jatim Anik Maslachah menyampaikan dukungan penuhnya pada Pemprov Jatim dalam pembangunan infrastruktur, khususnya jalan raya.
"Jalan adalah pengungkit pertumbuhan ekonomi," ucap Anik.
Anik meyakini jika melalui pembangunan jalan yang masif, bisa menjadi kunci utama dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat di Jatim.