Guru SD dan SMP di Surabaya Mulai Gelar Belajar Daring dari Sekolah

Guru SD dan SMP di Surabaya Mulai Gelar Belajar Daring dari Sekolah

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Senin, 23 Nov 2020 12:04 WIB
hari pertama guru di surabaya masuk sekolah tatap muka
Guru SD dan SMP di Surabaya mulai kembali masuk sekolah setelah beberapa bulan WFH/Foto: Deny Prastyo Utomo
Surabaya -

Guru SD dan SMP di Surabaya mulai kembali masuk sekolah setelah beberapa bulan work from home (WFH). Mereka mulai adaptasi mengajar secara daring dari sekolah.

Mereka kembali masuk sekolah setelah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 800/10371/436.7.1/2020, tentang pengaturan kerja di kantor. Para guru diminta melakukan adaptasi baru, sebelum sekolah tatap muka dibuka kembali pada Januari 2021, sesuai dengan SKB empat menteri.

Di SMPN 1 Surabaya, para guru yang masuk harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Mereka harus memakai masker, face shield, cek suhu, masuk bilik sterilisasi dan mencuci tangan.

Kepala SMPN 1 Surabaya Suharto mengatakan, pihaknya bersyukur para tenaga pendidik kembali diperbolehkan masuk. Pihaknya juga sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Alhamdulillah SMPN 1 Surabaya menyiapkan protokol kesehatan. Yang mana bapak ibu guru pertama masuk bekerja, semuanya menggunakan protokol kesehatan," kata Suharto kepada wartawan di SMPN 1 Surabaya, Jalan Pacar, Senin (23/11/2020).

Suharto menambahkan, hari ini para guru bekerja dengan memberikan pelajaran secara online atau daring di ruang kelasnya masing-masing, dan juga ruang guru dengan menerapkan protokol kesehatan.

Ia juga memastikan, dari 45 tenaga pengajar di SMPN 1 Surabaya tidak ada yang memiliki komorbid dan dinyatakan sehat setelah mengikuti tes swab. Sebab sebelumnya, dalam SE Wali Kota Surabaya, guru-guru yang memiliki komorbid dianjurkan untuk WFH.

"Alhamdulillah guru-guru tidak ada yang komorbid. Sebelumnya dilakukan swab dan hasilnya negatif semua. Jadi memang jika ada guru yang sakit tidak diperkenankan masuk. Alhamdulillah semua guru SMPN 1 Surabaya sehat," lanjut Suharto.

Salah seorang guru, Sri Wahyuninsih mengaku senang bisa kembali ke sekolah untuk mengajar. Secara pribadi dirinya sudah siap melakukan sekolah tatap muka.

"Alhamdulillah secara pribadi dan satuan pendidikan senang sekali saat murid diizinkan tatap muka. Karena apa pun ketika belajar daring tidak sesempurna tatap muka," kata Sri.

Menurut Sri, dalam proses belajar mengajar tidak semuanya bisa dilakukan secara online atau daring. Terutama dalam pembentukan sikap dan mengiring anak dalam melakukan analisa. Sebab dengan dilakukan secara daring, waktu akan menjadi terbatas sehingga tidak bisa sempurna.

Sri juga menyampaikan, sebelum kembali menggelar sekolah tatap muka, pihaknya beberapa kali mengikuti simulasi adaptasi baru dalam proses belajar mengajar. "Alhamdulillah sudah berkali-kali dilakukan simulasi. Karena SMPN 1 ditunjuk sebagai sekolah tangguh untuk studi banding sudah disiapkan maksimal. Insyaallah hari ini sebenarnya sudah siap," pungkas Sri.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.