Seorang mandor proyek, Sugeng Riyanto (52) tewas dibunuh saat menyambangi istri sirinya, Anik Hariyanti (33), di Mojokerto. Mandor proyek asal Desa/Kecamatan Nguntoronadi, Magetan itu tewas setelah dibacok oleh Supriono (43), mantan suami Anik.
Pembunuhan ini terjadi di warung nasi sekaligus tempat tinggal Anik di Dusun Wonokerto, Desa Sumberwono, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto.
"Pelaku mendatangi rumah mantan istrinya, terjadi adu mulut dengan korban. Kemudian pelaku melakukan penganiayaan yang menewaskan korban," kata Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander kepada wartawan di lokasi pembunuhan, Minggu (22/11/2020).
Mantan Kapolres Pasuruan Kota ini menjelaskan Supriono membacok Sugeng menggunakan sebilah celurit. Sabetan celurit pelaku mengenai dada korban. Akibatnya, mandor proyek asal Magetan itu tewas di kamar tidur istri sirinya.
"Hanya satu luka bacok dengan celurit masih menancap di dada korban," terang Dony.
Pembunuhan ini membuat Anik histeris dan beberapa kali pingsan. Ibu dua anak ini syok setelah tahu suami keduanya tewas di tangan mantan suaminya.
![]() |
Namun pelarian Supriono tak lama. Warga yang mengetahui itu segera mengamankan buruh pabrik beton itu dan menyerahkannya ke polisi. Motif di balik pembunuhan tersebut adalah dendam. Supriono tak terima Sugeng telah merebut istrinya.
Supriono mengatakan rumah tangganya dengan Anik mulai retak sejak kehadiran Sugeng. Padahal, dia dengan Anik telah mempunyai dua anak. Yakni seorang putri kelas VIII SMP dan seorang putra kelas I SD.
"Saya sakit hati karena Anik pernah selingkuh dengan Sugeng di karaoke Mojosari akhir 2018. Saat itu dia masih resmi istri saya," kata Supriono.
Saat memergoki perselingkuhan istrinya, Supriono mengaku menegur Sugeng. Buruh pabrik beton ini meminta korban tidak merusak rumah tangganya. Karena dia dan Anik sudah mempunyai dua anak.
"Saat saya tegur, dia (Sugeng) hanya tersenyum tidak menghiraukan sehingga saya bertambah sakit hati. Akhirnya terjadi perkelahian dengan saya," ujarnya.
Simak juga video 'Saksi Mata: Janda Tewas Dibungkus Dalam Karung':
Satu bulan kemudian, lanjut Supriono, Anik justru meninggalkan rumah. Ibu dua anak itu memilih tinggal di tempat kos di Krian, Sidoarjo agar leluasa bertemu dengan Sugeng.
"Dia tinggal di kos untuk mendekati tempat kerja Sugeng di Krian. Saat itu saya cari hanya ketemu istri saya, Sugeng tidak ada," ungkapnya.
Rumah tangga Supriono dan Anik tidak bisa dipertahankan. Mereka akhirnya bercerai sekitar 6 bulan lalu. Sejak itu, Supriono tinggal di rumah yang dia bangun bersama Anik di Dusun Wonokerto, Desa Sumberwono.
Sementara Anik memilih tinggal di warung nasi yang selama ini dia kelola di Dusun Wonokerto. Warung tersebut tepat di depan pabrik beton tempat Supriono bekerja.
Ibu dua anak ini menikah secara siri dengan Sugeng sekitar dua bulan lalu. Sedangkan Supriono tetap menduda.
![]() |
Dendam yang selama ini dipendam Supriono mencapai puncaknya pada Sabtu (21/11) sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu dia mengetahui Sugeng berada di warung mantan istrinya. Korban berada di kamar bersama dua anak Anik.
"Saya telepon putri saya supaya segera pulang bersama adiknya karena sudah malam. Namun dia tak pulang-pulang karena adiknya sudah tidur. Kemudian saya datang ke warung mantan istri saya," jelasnya.
Saat itulah Supriono mengetahui ada Sugeng di tempat tinggal mantan istrinya. Tanpa berfikir panjang dia mengambil sebilah celurit dari samping warung Anik. Dia lantas menghampiri Sugeng tanpa sepengetahuan mantan istrinya.
"Saya tanya dulu maunya Sugeng apa. Sugeng tidak menjawab, dia berdiri mau ngajak berkelahi. Setelah itu saya bacok ke arah kepala, lalu saya pukul dengan tangan. Dia mau berdiri, saya bacok sampai celuritnya lepas," cetusnya.
Akibatnya, Sugeng tewas dengan celurit masih menancap di dadanya. Sedangkan Supriono ditangkap warga saat berusaha kabur.
Sugeng kini ditahan di Rutan Polres Mojokerto. Dia dijerat dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan. Hukuman 10 tahun penjara sudah menantinya.