KPU akan menerapkan protokol kesehatan lebih ketat dan penyekatan di debat kedua Pilwali Surabayaa 2020 di Dyandra Convention Hall. Pengetatan itu didasarkan pada evaluasi debat pertama, Rabu (4/11/2020).
Ketua KPU Nur Syamsi mengatakan berkaca pada debat pertama, pihaknya akan menyekat sekitar 50 meter dari lokasi debat di Dyandra Convention Hall. Hal itu agar massa pendukung paslon tidak berkumpul dan menimbulkan kerumunan di luar lokasi.
"Sudah kami sampaikan, sebaiknya diblocking sejak 50 meter dari Dyandra. Biar tidak berpotensi kerumunan di sekitar lokasi debat," ungkap Syamsi kepada wartawan, Rabu (18/11/2020).
Menurut Syamsi, dalam kapasitas antisipasi pendukung paslon yang datang, sebenarnya KPU tidak punya kewenangan melarang. Meski begitu, pihaknya tetap mengimbau agar massa tidak datang dan menimbulkan kerumunan seperti debat pertama.
"Kami tidak punya kewenangan melarang untuk mereka membawa massa. Tapi kami imbau proses pengawasan kan ada di teman-teman bawaslu. Apakah mereka ketika membawa massa itu melanggar atau tidak, maka bawaslu yang menilai," jelasnya.
Kenapa lokasi debat kedua Pilwali Surabaya di Dyandra, penjelasannya ada di halaman berikut.
"Tapi tetap kita imbau agar tidak membawa massa karena pandemi belum berakhir. Tapi kalau sudah masuk area debat, maka mereka harus mengikuti ketentuan kami," tambah Syamsi.
Syamsi juga mengungkapkan alasan Dyandra Convention Hall sebagai tempat yang akan dipakai sebagai lokasi debat. Menurutnya, hal itu merupakan rekomendasi dari lembaga penyiaran. Selain itu, tempat tersebut mudah dijangkau dan hanya mempunyai satu akses masuk yang nantinya memudahkan pengecekan protokol kesehatan.
"Pindah tempat itu karena pertama karena lembaga penyiaran itu yang kami tunjuk dapatnya hanya tempat itu. Tidak ada tendensi lain," tuturnya.
"Kedua Dyandra itu mudah dijangkau, terus pintu masuknya hanya satu sehingga screening pendukung untuk masuk ke lokasi debat itu relatif lebih mudah," tandas Syamsi.