Belajar jarak jauh dengan keterbatasan sinyal internet menjadi tantangan tersendiri. Sejumlah relawan di Pacitan tergerak menciptakan ruang belajar baru bagi siswa sekolah. Mereka menyebutnya 'Sekolah Pasir' atau sekolah alam.
Seperti namanya, kegiatan belajar di tempat ini tak dibatasi ruang kelas. Awalnya anak-anak diajak belajar di sebuah rumah milik warga. Berikutnya, puluhan bocah SD dan SMP itu diajak belajar sambil bereksplorasi di tepi pantai.
"Di sini susah sinyal. Sementara anak-anak harus mengerjakan PR online. Makanya kita bikin sekolah di luar formil ini untuk kebutuhan untuk membantu mereka," tutur Widjanarko Dewo (61), inisiator kegiatan, Selasa (17/11/2020).
Menurut Wiwid, panggilan Widjanarko, kegiatan tersebut murni bersifat nirlaba. Pihaknya juga tidak mengenakan biaya kepada orang tua siswa. Semua pengajar yang terlibat pun berstatus sukarelawan. Mereka berasal dari beragam latar belakang.
"Kebetulan juga ada teman-teman mahasiswa yang ingin mengabdi melalui sekolah ini. Maka kami bantu untuk mewujudkannya," imbuh pria yang juga dikenal sebagai pembuat papan selancar tersebut.
Pantauan detikcom, sedikitnya 24 murid mengikuti kegiatan Sekolah Pasir. Di lokasi pertama yang merupakan rumah warga, mereka diajak menuliskan cerita sehari-hari. Selama pembelajaran mereka semua diwajibkan patuh protokol kesehatan.
Di ruang tamu yang disulap menjadi ruang kelas itu, Cantika Rosiana Fitri (18) dan seorang pengajar lain mendampingi anak-anak. Selain membimbing mereka cara menuliskan cerita, siswi kelas 3 SMAN 2 Pacitan itu juga memberi dorongan agar murid lebih kreatif.