Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Trenggalek menutup sementara 4 SMP yang menggelar sekolah tatap muka. Sebab, lingkungan di sekitar sekolah terpapar COVID-19.
"Empat SMP itu adalah SMP Negeri 2 Dongko, SMPN 1 Karangan, SMPN 2 Tugu dan SMP Al Anwar Durenan. Proses pembelajaran tatap muka kami hentikan selama 14 hari. Ini yang kena (COVID-19) bukan lingkungan sekolah tapi warga di dekat sekolah," kata Kepala Disdikpora Trenggalek, Totok Rudianto, Kamis (12/11/2020).
Menurutnya, proses pembelajaran sementara dialihkan secara daring atau jarak jauh. Keputusan penutupan sementara aktivitas di sekolah tersebut, sesuai dengan rekomendasi dari gugus tugas di tingkat kecamatan, agar COVID-19 tidak sampai menyebar di lingkungan sekolah.
Totok menjelaskan, setelah lewat 14 hari pihaknya akan melakukan pemantauan terhadap kondisi di sekitar sekolah, bersama gugus tugas penanganan COVID-19. Jika dinyatakan aman, maka aktivitas sekolah secara tatap muka kembali digelar seperti sebelumnya.
Disinggung terkait peningkatan status Trenggalek dari zona kuning ke zona oranye, menurutnya tidak terlalu berpengaruh terhadap aktivitas pembelajaran tatap muka untuk jenjang SMP. Sebab, peningkatan ke zona oranye tersebut lebih diakibatkan oleh ledakan kasus Corona di salah satu pesantren di Kecamatan Durenan, yang mencapai 72 kasus.
"Secara umum tidak berpengaruh dengan pembelajaran tatap muka. Apalagi sesuai dengan SKB empat menteri, pembelajaran tatap muka ini kan diserahkan ke masing-masing daerah," ujarnya.