Muhammad Asad (36), warga Kota Pasuruan bangkit dari situasi sulit akibat pandemi COVID-19. Ia merintis kerajinan akuarium unik.
Kini karyanya diminati masyarakat, Rupiah pun mendekat. Asad sebelumnya seorang pengemudi travel di Bali. Ia menjalani profesi antarjemput wisatawan selama tujuh tahun. Pandemi COVID-19 memukul semua sektor, termasuk pariwisata. Pariwisata Bali pun mati suri.
"Saya nganggur total selama empat bulan. Akhir Juni, saya mulai merintis usaha ini. Modalnya Rp 7 juta hasil jual motor," kata Asad saat berbincang dengan detikcom di rumahnya Kelurahan Purworejo, Kecamatan Purworejo, Sabtu (14/12/2020).
Akuarium karya Asad sama seperti yang lain, terbuat dari kaca. Yang membuatnya unik, alas akuarium terbuat dari akar pohon. Bentuk akuarium menyesuaikan tekstur akar yang khas.
Akuarium dibuat mini sehingga sangat cocok untuk interior. Apalagi, Asad mengisinya dengan akuaskap yang cantik. Saat diisi dengan ikan hias kecil, penampakan akuarium semakin menarik.
![]() |
"Saya di Bali sering antar tamu ke tempat wisata dan pusat kerajinan. Saya pernah lihat di sana. Munculnya ide dari situ," terang ayah satu anak ini.
Karya rumit ini dimulai dengan mengumpulkan limbah akar kayu. Semakin tua usia akar, semakin baik. Akar kayu dibentuk sesuai keinginan, lalu dihaluskan. Setelah itu kaca dicetak sesuai bentuk unik kayu lalu dipasang sesuai cetakan.