Selain itu, pemangkasan pohon ini untuk menjaga jaringan transmisi agar bisa menyalurkan energi listrik. Karena, pohon merupakan salah satu pemicu terjadinya gangguan yang disebabkan faktor alam.
Untuk itu, penebangan pohon dan pemangkasan ranting menjadi salah satu fokus utama PLN UIT JBTB dalam memelihara keandalan jaringan.
"Pohon yang sudah mendekati jaringan transmisi memang terus kita pantau. Target kita pada tahun ini sebenarnya 66.934 pohon yang harus dirampal atau tebang. Namun, karena pohon terus tumbuh maka akhir oktober lalu kita sudah menebang sejumlah 72.262 pohon," kata General Manager PLN UIT JBTB Suroso di Surabaya, Jumat (13/11/2020).
Tak hanya itu, Suroso menambahkan dari puluhan ribu pohon yang ditebang ini, pihaknya juga bekerjasama dengan masyarakat dan stakholder. Sesuai peraturan yang ada, terdapat jarak aman pohon terhadap jaringan transmisi.
Suroso memaparkan untuk transmisi dengan tegangan 500 kV memiliki jarak aman 9 meter, untuk jaringan transmisi 150 kV yakni 5 meter, sedangkan jaringan transmisi 70 kV jaraka amannya 4,5 meter. Dalam penebangan pohon di sekitar jaringan transmisi, PLN juga memiliki prioritas sebelum melakukannya.
"Kami juga menghimbau kepada masyarakat pemilik pohon, apabila ingin menebang pohonnya yang dekat dengan jaringan PLN agar dapat menghubungi PLN terlebih dahulu," imbuh Suroso.
Di kesempatan yang sama, Suroso juga berterima kasih pada masyarakat yang pohonnya rela ditebang agar tidak mengganggu jaringan listrik.
"Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pemilik pohon yang sudah merelakan pohonnya untuk kami tebang demi keandalan dalam menyalurkan energi listrik" lanjut Suroso.
Suroso berharap kerja sama yang sudah berjalan baik dari masyarakat dan stakeholder dalam menjaga infrastruktur kelistrikan dapat berjalan terus-menerus. (hil/iwd)