Fakta Pria Situbondo Tewas Gegara Tak Berikan Imbalan Layanan Hubungan Sejenis

Round-Up

Fakta Pria Situbondo Tewas Gegara Tak Berikan Imbalan Layanan Hubungan Sejenis

Tim Detikcom - detikNews
Rabu, 11 Nov 2020 08:53 WIB
dua pelaku pembunuhan di situbondo ditangkap
Dua pelaku pembunuhan diamankan (Foto file: Ghazali Dasuqi/detikcom)
Surabaya -

Pria warga keturunan bernama Minso, ditemukan tewas dibunuh di rumah adiknya, Desa Curahkalak Kecamatan Jangkar, Situbondo. Pria 67 tahun itu tewas saat diminta menjaga rumah adiknya, Ny Husing (62). Saat bersamaan Husing dan keluarganya sendiri sedang keluar kota. Mereka kontrol kesehatan ke salah satu rumah sakit di Jember.

Kebanyakan warga langsung mengira motif pembunuhan itu adalah perampokan. Selain sarang burung walet, dalam rumah besar itu juga dimungkinkan menyimpan banyak barang berharga. Rupanya dalam hitungan jam, dua pelaku pembunuhan berhasil ditangkap.

Aktivitas seks menyimpang rupanya menjadi motif pembunuhan warga keturunan di Situbondo. Korban dinilai selalu ingkar janji, meski seringkali mendapat layanan birahi dari dua tersangka berinisial N (25) dan J (20). Keduanya masih paman dan keponakan.

Kondisi ini membuat kedua tersangka asal Kecamatan Asembagus itu sakit hati, hingga nekat menghabisi nyawa korban. Korban dianiaya dan ditusuk-tusuk pisau oleh dua pelaku, hingga meregang nyawa di lokasi kejadian.

"Dari hasil pendalaman, kasus pembunuhan ini berlatar belakang sakit hati. Korban dan 2 tersangka ini sudah saling kenal. Bahkan, kita dapatkan informasi, adanya perilaku menyimpang dari korban," kata Kapolres Situbondo AKBP Ahmad Imam Rifa'i kepada wartawan di mapolres, Selasa (10/11/2020).

Dari perilaku menyimpang itu korban menjanjikan kompensasi sejumlah uang kepada tersangka N dan J. Asalkan, keduanya bisa memuaskan hasrat birahi korban. Tertarik dengan tawaran itu, kedua tersangka pun bersedia melayani, bahkan hingga berlangsung beberapa kali.

Lihat juga video 'Pemuda di Gowa Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk di Perut':

[Gambas:Video 20detik]



"Namun, korban tetap tidak merealisasikan janjinya. Sehingga membuat kedua tersangka dendam. Puncaknya terjadi pada pada Senin (9/11) pukul 19.00 WIB," tandasnya.

Tersangka J sendiri sebelumnya mengaku sudah 2 kali diajak melakukan hubungan seks menyimpang oleh korban. Sementara tersangka N yang berhubungan lebih lama, mengaku sudah melakukannya sebanyak tiga kali.

Sebelum aksi pembunuhan terjadi, korban masih sempat memanjakan hasrat birahinya, dengan memegang-megang kemaluan tersangka J. Tersangka J yang bersama dengan N membiarkan saja kelakuan korban, karena berharap segera diberikan imbalannya.

Namun, korban bukannya menyerahkan imbalan. Ketika itu korban kembali menolak memberikan kompensasi yang dijanjikan. Akibatnya, kedua tersangka hilang kesabaran hingga nekat menghabisi nyawa korban. Kedua tersangka secara bergantian menusukkan pisau yang dibawanya ke tubuh korban, hingga korban ambruk bersimbah darah.

Tak hanya itu. Agar korban tak berteriak, tersangka N juga menyumpal mulut korban dengan kain slayer yang dibawanya hingga tewas. Kini mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Jujur sekarang saya menyesal, pak. Saya sebenarnya bukan penyuka sesama jenis. Saya mau melayani, cuma karena ingin imbalan dari dia (korban, red). Tapi sampai sekarang tidak pernah ditepati," kata kedua tersangka N dan J saat di ruang penyidikan.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.