Polisi Kota Pasuruan Tindaklanjuti Aduan Pelecehan Ulama di Facebook

Polisi Kota Pasuruan Tindaklanjuti Aduan Pelecehan Ulama di Facebook

Muhajir Arifin - detikNews
Selasa, 10 Nov 2020 20:19 WIB
pelecehan ulama di pasuruan
Soleh menunjukkan surat pengaduan pelecehan ulama (Foto: Muhajir Arifin)
Pasuruan - Sejumlah warga Kota Pasuruan mengadukan dugaan pelecehan kepada ulama oleh sebuah akun facebook. Polisi segera menindaklanjuti pengaduan tersebut.

"Pengaduannya akan kami periksa. Kalau memang bukti-buktinya cukup akan kita naikan LP. Karena yang dimasukkan berupa pengaduan sama screenshot," kata Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota Iptu Rahmad Ridho Satrio, Selasa (10/11/2020).

Ridho menjelaskan pihaknya akan memanggil para pelapor dan juga memeriksa saksi-saksi.

"Nanti akan diperiksa pelapor, saksi-saksi. Kalau ada bukti awal yang cukup kita naikan LP. Kalau nggak cukup ya kita hentikan," ungkap Ridho.

Sejumlah warga Kota Pasuruan mengadukan akun facebook Husein Balavi (Berandal Lukojoyo) yang diduga melakukan pelecehan kepada ulama. Warga meminta polisi menyusut tuntas kasus kasus tersebut.

"Kami mengadukan ke Polres Pasuruan Kota terkait dengan akun facebook, di mana pemilik akunnya diduga bernama Husein Balavi atau Berandal Lukojoyo. Di mana dalam akunya itu sangat menyakiti hati para gus, para kiai, para ustaz," kata kuasa hukum pelapor, Ahmad Soleh.

Sholeh mengatakan, di luar kepentingan Pilkada Kota Pasuruan yang akan digelar 9 Desember, para Gus, kiai dan ustaz merasa tersakiti. Para jemaah juga tersakiti.

"Terlepas ini kepentingan pilkada atau tidak, yang jelas para gus, para kiai ini merasa tersakiti dan juga para jemaahnya. Kenapa, dalam akun facebook yang dimaksud ada bahasa yang sangat menghina para kiai, para ustaz, menghina gus," terangnya.

Soleh menjelaskan dalam postingan akun tersebut, terdapat kalimat dalam bahasa Jawa. "Kalau dibahasa Indonesiakan itu sudah jelas bahwasannya yang disampaikan dalam akun tersebut, bahwa pekerjaan mereka (gus, kiai dan ustaz) hanya hubungan seks saja siang malam. Ini kan luar biasa. Ini ustaz, kiai, gus. Mereka orang yang dimuliakan. Mereka sebenarnya sangat kecewa dan marah," tandas Soleh. (iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.