Kemenristek/BRIN Dukung Unair Kembangkan Riset dan Inovasi soal COVID-19

Kemenristek/BRIN Dukung Unair Kembangkan Riset dan Inovasi soal COVID-19

Esti Widiyana - detikNews
Senin, 09 Nov 2020 19:03 WIB
Perkembangan vaksin dan obat COVID-19 dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya diapresiasi dan didukung Kemenristek. Staf Ahli Bidang Infrastruktur Kemenristek/BRIN, Prof Ghufron Ali Mukti mengatakan, pihaknya berkomitmen mengembangkan riset dan inovasi untuk mengatasi pandemi COVID-19.
Staf Ahli Bidang Infrastruktur Kemenristek/BRIN, Prof Ghufron Ali Mukti/Foto: Esti Widiyana
Surabaya -

Perkembangan vaksin dan obat COVID-19 dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya diapresiasi dan didukung Kemenristek. Staf Ahli Bidang Infrastruktur Kemenristek/BRIN, Prof Ghufron Ali Mukti mengatakan, pihaknya berkomitmen mengembangkan riset dan inovasi untuk mengatasi pandemi COVID-19.

"Serta mitigasi COVID-19 dengan membentuk konsorsium riset dan inovasi COVID-19, yang meliputi lima area," kata Ghufron usai sidang terbuka Dies Natalis Unair ke-66 di Gedung Rektorat Unair, Senin (9/11/2020).

Di antaranya pencegahan, termasuk vaksin. Salah satunya Vaksin Merah Putih buatan Unair. Kemenristek juga mendorong Eijkman, ITB, UI dan UGM.

"Kedua tentang screening dan diagnosis mengenai PCR yang dikembangkan reagennya. Karena menjadi persoalan global. Sehingga kalau Unair bisa menghasilkan reagen sendiri akan sangat kita apresiasi," jelasnya.

Kemudian treatment dan terapi, menurutnya, Unair juga tengah mengembangkannya. Pihaknya juga bergerak di bidang alat kesehatan dan penunjang seperti ventilator, robot, drone dan lainnya.

"Kita berharap hasil akhir kemandirian bangsa dan yang bisa semuanya, bisa riset produksi dan implementasi dari triple helix kerja sama antara universitas. Terutama lembaga riset dan pemerintah," harapnya.

Selain itu, Ghufron menyampaikan beberapa hal seputar percepatan pemulihan ekonomi nasional saat pandemi. Terdapat enam hal yang erat dengan kondisi dunia saat ini.

Dampak pandemi terhadap perekonomian global, ada 81 persen tenaga kerja global atau 2,67 miliar dari 3,3 miliar tenaga kerja, yang saat ini terancam pemutusan kerja. Selain itu juga terjadi pergeseran besar di pasar saham dan peningkatan risiko resesi ekonomi.

"Dampak selanjutnya ada penurunan harga minyak bumi, pariwisata dunia kehilangan 400 miliar Dolar AS, dan sentimen negatif di pasar keuangan," ujarnya.

Tidak hanya berdampak bagi dunia global, di Indonesia tercatat ada 1,2 juta pekerja dari 74.430 perusahaan diberhentikan dan di-PHK. Pada sektor formal ada 137.589 pekerja dari 22.753 perusahaan yang diberhentikan. Lalu ada 873,090 pekerja dari 17,224 perusahaan di-PHK. Sementara pada sektor informal ada 189.452 pekerja dari 34.453 perusahaan yang diberhentikan.

"Bahkan, Organisasi Perburuhan Internasional menyatakan bahwa wabah COVID-19 adalah krisis global dunia terburuk semenjak Perang Dunia II," tambahnya.

Selama pandemi, pemerintah telah melakukan peluncuran 61 produk riset dan inovasi COVID-19. Menurutnya, peluncuran produk riset dan inovasi Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 oleh Presiden Republik Indonesia, dapat dimaknai sebagai kebangkitan inovasi Indonesia.

"Di masa depan, diharapkan produk-produk hasil riset dan inovasi dalam negeri dapat menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia. Tidak hanya selama pandemi tapi juga kebutuhan jangka panjang," pungkasnya.

Halaman 3 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.