"Semua berangkat dari realita yang terjadi dan memang dibutuhkan oleh warga kota Surabaya. Visi misinya sesuai dengan kebutuhan warga Surabaya," kata Pdt M Sudhi, Senin (9/11/2020).
Salah satu contohnya, kata Sudhi, yakni kebutuhan jamban untuk masyarakat perkampungan. Hal itu sesuai dengan program yang sudah dijalankan oleh BAMAG, namun berhenti karena pandemi COVID-19.
"Pembangunan harus berkelanjutan dan konsep pembangunan beliau itu sangat dibutuhkan Surabaya untuk saat ini," ujarnya.
Pdt M Sudhi melanjutkan, BAMAG adalah wadah pengurus Gereja di Surabaya berkumpul, yang anggotanya saat ini sekitar 800 Gereja. Meskipun bukan lembaga politik dan netral, namun para anggota Gereja setiap 5 tahun sekali didorong untuk aktif menyukseskan perhelatan Pilkada Surabaya.
Sementara itu, di depan para pendeta, Machfud Arifin menegaskan semua visi misinya merupakan ikhtiar dalam mengabdi untuk Kota Surabaya. Menurutnya, di Surabaya masih banyak lini yang harus mendapat sentuhan oleh pemerintah, termasuk pendidikan, kesehatan, hingga pemerataan pembangunan.
"Semua yang baik kita jaga, dan yang belum baik kita tingkatkan. Tagline kita jelas Maju Kotane, Makmur Wargane. Kita perbaiki sektor-sektor yang belum ditangani dengan baik. Dan tanpa melupakan bahwa kemakmuran warga harus menjadi yang utama," tegasnya.
(fat/fat)