Seorang ASN di Terminal Patria Kota Blitar Positif COVID-19

Blitar -

Seorang ASN Kemenhub yang bertugas di Terminal Patria Kota Blitar positif COVID-19. Namun layanan tetap normal berjalan.

Satgas COVID-19 Kota Blitar merilis, ASN itu merupakan seorang pria (52), warga Kelurahan Sentul, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar. Menurut Kepala Terminal Tipe A Patria, Verie Sugiharto, ditemukannya seorang petugas positif terpapar virus Corona itu dari screening yang rutin dilakukan pihaknya secara mandiri.

Pria yang terpapar COVID-19 ini bertugas mengarahkan semua penumpang menerapkan protokol kesehatan. Dia bertugas mengantarkan penumpang yang mau naik bus untuk menuju bilik penyemprotan disinfektan. Kemudian yang meminta semua penumpang untuk cuci tangan sebelum naik bus dari Terminal Patria.

"Kami menyadari petugas layanan itu berinteraksi langsung dengan berbagai kalangan masyarakat, yang datang dan pergi dari kota lain. Makanya kami rutin screening dengan melakukan rapid test mandiri. Akhirnya di-rapid keempat, bobol juga," kata Verie saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (8/11/2020).

Verie menambahkan, rapid test keempat pada Kamis (5/11) itu dilakukan kepada 30 pegawai Kemenhub, yang berdinas di Terminal Patria. Hasilnya, dua di antara mereka reaktif. Yang satu memilih melanjutkan tes swab ke rumah sakit swasta karena hasilnya bisa diperoleh lebih cepat. Sementara, satunya lagi memanfaatkan fasilitas dari Dinkes Pemkot Blitar.

"Yang swab di RS swasta hasilnya sehari sudah bisa diketahui. Swab tanggal 6, tanggal 7 hasilnya positif Corona. Tapi karena tidak ada keluhan, dia diisolasi di gedung sentra isolasi pemkot. Lha yang satu masih menunggu belum keluar hasilnya ini isolasi mandiri di rumahnya," ungkapnya.

Mengetahui ada seorang petugas positif COVID-19, Satgas COVID-19 Kota Blitar langsung melakukan tracing dan testing kepada tujuh kontak erat. Mereka merupakan rekan satu tim pasien positif. Serta dua anggota keluarga pasien positif. Mereka yang menunggu hasil tes swab keluar, sudah diminta melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

"Satu regu isolasi mandiri. Tapi layanan terminal kan gak mungkin tutup. Jadi tersisa dua regu yang harus saya bagi tiga shift dalam sehari. Masing-masing shift, terdiri dari lima petugas," pungkas Verie.

Halaman 1 2

Selanjutnya