Kasus COVID-19 di Jawa Timur terus menunjukkan tren penurunan. Dalam data Satgas Penanganan COVID-19 hingga Sabtu (7/11), total kasus positif di Jatim mencapai 54.349 kasus.
Dari data tersebut, tercatat sudah ada 48.309 pasien atau 88,89 persen pasien yang dinyatakan sembuh. Lalu 3.884 atau 7,15 persen pasien meninggal dunia. Kini, jumlah pasien COVID-19 yang masih aktif tinggal 2.156 atau 3,96 persen.
Dari data ini, Tim Advokasi dan Surveillans COVID-19 dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) optimis, kasus aktif bisa ditekan hingga 1,4 persen atau sekitar 500 kasus pada akhir bulan ini. Perhitungan ini berdasarkan rumus perdictive modelling.
Ketua Tim Advokasi dan Surveilans COVID-19 FKM Unair dr Windhu Purnomo mengatakan, Jatim juga telah melewati puncak kasus. Ini wajar jika sekarang tren kasus positifnya mengalami penurunan.
"Puncak kasus itu kalau kami lihat sekitar 28 sampai 29 Agustus dan terus menurun. Tapi turunnya stagnan. Jadi tidak bisa dikatakan selesai," kata Windhu saat dikonfirmasi, Minggu (8/11/2020).
Kendati demikian, Windhu meminta pemerintah dan masyarakat tak lantas lega. Namun tetap berupaya untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Selain itu, dampak dari liburan panjang kemarin belum tampak. Baru akan kelihatan setelah dua minggu setelah liburan panjang kemarin. Jadi kewaspadaan harus tetap ada. Pemerintah sendiri juga masih harus meningkatkan penanganan," tambah Windhu.
Menanggapi hal ini, Anggota Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim, dr Makhyan Jibril Al Farabi mengatakan, pihaknya senantiasa melakukan upaya agar kasus terus menurun. "Itu adalah prediksi FKM (Unair) dalam konsultasi terakhir kami 22 Oktober itu," ujar Jibril.
Kendati demikian, Jibril menambahkan, bukan berarti satgas menurunkan jumlah yang dites. Justru, pihaknya terus memasifkan pengetesan.
Dari data yang ada, saat ini tercatat 511.993 individu telah menjalani tes swab PCR di Jatim. Sementara, ada 1.041.365 telah melakukan rapid test. Jibril menambahkan, mesin PCR tersedia 76 unit dan TCM 28 unit dengan kapasitas tes harian 4-6 ribu sampel.
"Artinya di Jatim ini tesnya naik tapi jumlah yang positif turun. Ya ini memang pertanda bahwa tren kasus di Jatim ini memang beneran turun. Seperti yang diprediksi oleh FKM Unair," pungkas Jibril.