.webp)
"Dari yang awalnya 800 pemilih per-TPS, dikurangi menjadi 500 pemilih maksimal per-TPS," kata Ketua KPU Jatim Choirul Anam kepada wartawan di KPU Surabaya, Sabtu (7/11/2020).
Selain itu, KPU Jatim juga menambah jumlah TPS di 19 kabupaten/kota. Penambahan itu sebanyak 7.044 yang ditentukan pada 16 Oktober lalu.
"Di Jatim dari total awalnya 41.563 TPS, kemarin 16 Oktober kita tetapkan menjadi 48.607 TPS. Sehingga ada penambahan 7.044 se-Jatim," ujarnya.
"7.044 TPS ini sebagai dampak dari pandemi COVID-19, anggarannya semua ditanggung APBN, bukan hibah daerah," tambahnya.
Sementara itu ada beberapa hal baru yang dilakukan saat pelaksanaan pemilihan. Seperti menyiapkan tempat cuci tangan, sabun. Selain itu semua pemilih menggunakan masker dan tiap TPS disediakan 150 masker medis untuk pemilih yang tidak memakai masker.
Proses undangan juga disampaikan sesuai dengan jadwal, sehingga tidak serta merta hadir. Disediakan pula thermo gun jika ada pemilih dengan suhu di atas 37,5°dan akan dialihkan ke bilik khusus di luar TPS yang tidak jauh dari lokasi pemilihan.
"Tinta tidak lagi celup tapi tetes. Secara berkala TPS juga disiapkan disinfektan sekaligus alat semprot. Semua KPPS sehat, semua sudah dirapid tes dipastikan tidak terkena COVID-19. KPPS juga wajib pakai masker dan face shield. KPPS juga pakai sarung tangan latek, semua pemilih ketika masuk juga kita berikan sarung tangan plastik. Ketika selesai kita siapkan tempat untuk pembuangannya dan tidak dibawa pulang. Kita pastikan ini pilkada sehat," jelasnya.
(fat/fat)
