Situs Langlang Diduga Peninggalan Sebelum Masa Kerajaan Singosari

Situs Langlang Diduga Peninggalan Sebelum Masa Kerajaan Singosari

Muhammad Aminudin - detikNews
Minggu, 08 Nov 2020 14:14 WIB
Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur gerak cepat melakukan ekskavasi di Situs Langlang. Situs ini berada di Desa Langlang, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Situs Langlang di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang/Foto: Muhammad Aminudin
Malang -

Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur gerak cepat melakukan ekskavasi di Situs Langlang. Situs ini berada di Desa Langlang, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Berdasarkan keterangan arkeolog sekaligus Dosen Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang (UM) Ismail Lutfi, cagar budaya itu diduga peninggalan zaman sebelum Kerajaan Singosari.

"Kalau dari batanya kesimpulan sementara cenderung lebih tua dari Majapahit dan sangat mungkin juga lebih tua dari Kerajaan Singosari," terangnya kepada wartawan di lokasi penggalian situs, Minggu (8/11/2020).

Proses ekskavasi saat ini, baru menemukan struktur bangunan seluas 6 x 6 meter persegi. Di situ tampak susunan batu bata yang ukurannya lebih besar dibanding batu bata biasa.

Yakni panjangnya 40 sentimeter, lebar 30 sentimeter dan tebalnya 0,5 sampai 11 sentimeter. "Permukaan batu bata pada zaman dulu memang ada istilahnya bata kosot. Jadi di gosok. Ini juga ada, tapi tidak penuh. Kalau penuh biasanya bata akan aus beberapa mili. Nah, bekas gosokan itu jadi semen otomatis. Jika dipasang langsung melekat," tuturnya.

Menurut Ismail, karakter batu bata tersebut bisa menjadi pendukung untuk memprediksi periodesasi bangunan tersebut.

"Di Malang banyak jenis bata semacam itu. Rata-rata karakter batu bata semacam itu dibuat pada periode abad ke 10 Masehi," ungkapnya.

Namun, pihaknya belum dapat memastikan penemuan cagar budaya itu, antara candi atau bangunan yang lain. Pasalnya belum ditemukan bukti pendukungnya.

Tonton juga 'Candi Singosari Bukti Kerajaan Besar Sebelum Kerajaan Majapahit':

[Gambas:Video 20detik]

"Kalau candi biasanya ada sumuran yang digunakan untuk meletakkan Pripih. Sebuah relik dibutuhkan untuk mendirikan bangunan suci dalam adat masyarakat Hindu-Budha," katanya.

Namun, bisa juga cagar budaya itu merupakan tempat tinggal masyarakat. Hanya saja, jika ditarik kesimpulan pada peninggalan pemukiman masyarakat, maka harus ada bukti pendukung juga. Paling tidak berupa sisa-sisa umpak.

"Kalau ada, bisa saja mengarah ke sana. Oleh karena itu butuh penelitian lebih jauh untuk bisa mengambil kesimpulan," tuturnya.

Kepala BPCB Trowulan Jatim, Zakaria Kasimin mengaku, ekskavasi berjalan untuk meneliti secara jauh temuan situs. Rencananya, ekskavasi bakal dilanjutkan pada tahun depan.

Sebab, penemuan itu, menurut Zakaria, perlu dilakukan penanganan lebih jauh setelah melihat secara utuh struktur bangunan. Zakaria mengaku sudah berkomunikasi dengan warga sekitar untuk menjaga kelestarian Situs Langlang tersebut, sampai ditemukan struktur bangunan secara utuh.

"Alhamdulillah, warga bersedia memagari dari bambu sebagai pengamanan dan membuatkan atap agar tidak rusak terkena hujan," pungkasnya.

Seperti diberitakan, susunan batu bata kuno di Desa Langlang, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, ditemukan sejak 2019 lalu. Awal penemuan bata kuno tersebut ketika tanah milik warga setempat, dilakukan pengukuran tanah oleh tim Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.