PDIP Kritik Machfud-Mujiaman, Tim Maju Sebut Hasto Panik

PDIP Kritik Machfud-Mujiaman, Tim Maju Sebut Hasto Panik

Hilda Meilisa Rinanda - detikNews
Minggu, 08 Nov 2020 09:25 WIB
machfud-mujiaman
Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno/Foto file: Faiq Azmi
Surabaya -

Direktur Komunikasi dan Media Tim Pemenangan Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno (Maju), Imam Syafi'i menilai, statement Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto sebagai bentuk kepanikan. Ia menilai Hasto takut kalah di Pilwali Surabaya 2020.

Sebelumnya Hasto menyebutkan, ada intimidasi terhadap pasangan calon dan tim dari Eri-Armuji (Erji) hingga Tri Rismaharini. Serta menyoroti mobil mewah yang ber-branding paslon nomor 2, Machfud Arifin-Mujiaman.

Imam Syafi'i yang juga anggota DPRD Kota Surabaya dari Partai NasDem ini balik mempertanyakan, siapa yang punya kewenangan dan kekuatan untuk mengintimidasi. "Menurut saya, itu kepanikan dan ketakutan dari Pak Hasto saja. Statement-nya itu mengada-ada dan sulit diterima oleh logika," kata Imam melalui siaran pers yang diterima detikcom, Minggu (8/11/2020).

Menurutnya, yang memiliki potensi besar untuk melakukan intimidasi adalah rezim pemerintahan (Pemkot Surabaya) saat ini. "Justru yang patut dicurigai melakukan intimidasi adalah rezim yang saat ini berkuasa, karena punya segalanya. Punya ASN hingga ke tingkat kecamatan maupun kelurahan, punya anggaran serta kebijakan," katanya.

"Bahkan ketika ada tenaga outsourcing yang sedang istirahat dan sarapan pagi, kemudian bertemu dengan Pak Machfud Arifin. Setelah itu, mereka dipanggili semua dan di-warning untuk tidak mengulangi lagi," terangnya.

Hasto juga mengkritik cara berkampanye Machfud Arifin-Mujiaman, yang mempertontonkan mobil mewah. Menurutnya, itu sama saja merendahkan martabat Surabaya.

Imam Syafi'i, anggota Komisi A DPRD Surabaya ini menegaskan, mobil mewah yang ada branding paslon nomor 2 Machfud Arifin-Mujiaman merupakan milik relawan.

"Pak Machfud Arifin dan Pak Mujiaman selama berkampanye menggunakan mobil kijang Innova," kata Imam.

"Mobil mewah yang di-branding Pak MA dan Pak Mujiaman adalah milik relawan. Mem-branding mobilnya itu sebagai bentuk ekspresi dan kecintaan dari para relawan. Pak MA tidak bisa menghalang-halangi atau membatasi ekspresi kecintaan dari para relawan dan pendukungnya," katanya.

Imam menambahkan, tidak hanya mobil mewah yang di-branding gambar paslon nomor 2. Banyak kendaraan pribadi hingga becak yang di-branding bergambar Machfud Arifin-Mujiaman.

"Semua lapisan masyarakat Surabaya mulai dari wong cilik sampai orang yang mampu cinta Pak Machfud Arifin. Mereka menginginkan perubahan menuju Surabaya maju kotane dan makmur wargane," tambahnya.

Mantan jurnalis televisi dan media cetak di Surabaya ini menegaskan, masyarakat Surabaya sudah pintar dan tidak butuh retorika.

"Masyarakat Surabaya sudah pintar dan tahu mana calon pemimpinnya yang peduli terhadap rakyatnya," katanya.

"Seolah-olah seperti wong cilik. Tapi ketika rakyat sangat membutuhkan di tengah pandemi COVID-19, tidak ada calon pemimpinnya yang turun dengan menggunakan dana pribadi. Tidak ada calon pemimpinnya yang memperdulikan rakyatnya yang sedang mengalami kesusahan," katanya.

Berbeda dengan Machfud Arifin. Sebelum mendapatkan rekomendasi sebagai Calon Wali Kota Surabaya dari partai koalisi, mantan Kapolda Jatim itu sudah turun ke masyarakat dan blusukan hingga ke perkampungan kumuh di tengah kota hingga pinggiran.

"Pak Machfud Arifin hadir di tengah-tengah masyarakat yang sangat membutuhkan di tengah pandemi. Pak Machfud Arifin tidak bisa diam, dan hatinya tergerak ketika melihat sesuatu yang tidak pantas," katanya.

"Sudahlah Pak Hasto, jangan beretorika. Rakyat Surabaya sudah pandai dan tidak bisa dibohong-bohongi lagi. Mana pemimpin yang benar-benar peduli pada rakyatnya dan mana yang hanya mengekor saja," pungkas Imam Syafii.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.