UMKM Lamongan Punya Jurus Jitu Bertahan di Tengah Pandemi

UMKM Lamongan Punya Jurus Jitu Bertahan di Tengah Pandemi

Eko Sudjarwo - detikNews
Sabtu, 07 Nov 2020 09:54 WIB
umkm lamongan bertahan di tengah pandemi
UMKM Lamongan bertahan di tengah pandemi (Foto: Eko Sudjarwo/detikcom)
Lamongan -

Beragam cara dilakukan UMKM untuk bertahan di tengah pandemi COVID-19 yang masih melanda. Ketiadaan order ke luar negeri membuat pegiat UMKM Lamongan lebih memusatkan penjualannya untuk harga eceran antara Rp 1.000 hingga Rp 2 ribu.

Pegiat UMKM yang tergabung dalam Asosiasi Makanan Minuman Jatim (AMJ) Korda Kabupaten Lamongan ini mencoba bertahan dengan memasarkan produk olahan skala menengah ke bawah. Meski belum pulih sepenuhnya, pegiat UMKM yang tergabung dalam AMJ Korda Lamongan ini kembali merintis jalan agar tetap bisa bertahan.

"Alhamdulillah sudah mulai ramai lagi untuk semua produk skala menengah ke bawah. Kita sekarang lebih konsentrasi untuk yang harga jual antara Rp 1.000-an dan Rp 2 ribu-an," kata Ketua Asosiasi Makanan-Minuman Jawa Timur (AMJ) Korda Kabupaten Lamongan Sri Wahyuni dalam perbincangannya dengan wartawan, Sabtu (8/11/2020).

Selain lebih konsentrasi untuk produk skala menengah ke bawah, menurut Yuni, mereka juga memulai penjualan sistem online atau daring. Pasalnya, aku Yuni, di masa pandemi seperti saat ini pasar juga sepi dan lebih memilih membeli barang secara daring.

"Market juga sepi. Jarang orang masuk ke market dan lebih suka beli di online. Kita harus pinter cari pasar yang sekmennya di pasar tradisional dengan jual harga Rp 1.000 dan Rp 2 ribu sekarang paling ramai," ujarnya.

Dibanding sebelum pandemi, menurut Yuni, penjualan online dan penjualan produk makanan ringan dengan harga seribu hingga dua ribu ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan hingga 50 persen. Dari sekitar 250 anggota AMJ Korda Lamongan, aku Yuni, perkembangan penjualan untuk olahan makanan minuman ringan yang di segmen menengah ke bawah ternyata luar biasa.

"Kita monitoring keliling melihat perkembangan usaha anggota kami ternyata luar biasa. Kita dari AMJ basic-nya khusus di makanan minuman, sehari dari jualan kripik Rp 1.000-an bisa mendapatkan uang Rp 3.5 juta/hari," terangnya.

Yuni juga mengakui, sejak pandemi sekitar bulan Maret lalu, untuk ekspor atau kirim ke luar negeri memang belum ada order hingga saat ini. Ketiadaan ekspor inilah yang membuat para pelaku UMKM akhirnya lebih fokus ke penjualan tradisional dan penjualan online.

"Luar negeri sampai saat ini belum ada. Untuk tahun ini tidak ada PO order masuk, Insyaallah awal tahun kita mulai lagi," imbuhnya.

Untuk menunjang penjualan, Yuni menyebut, mereka juga memiliki sales outlet di beberapa titik di Lamongan. Sales outlet ini, dalam sehari setidaknya bisa mengirim ke 70 titik warung dan toko yang ada di 3 kecamatan.

"Kita ada sales outlet, yang kita kirimi ada 70 titik warung dan toko di 3 kecamatan, yaitu Lamongan, Deket dan Glagah. Dalam sehari bisa proses sampai 2 kwintal," pungkasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.