Setangkup Kerinduan Pengungsi Syiah Sampang Kembali ke Kampung Halaman

Round-Up

Setangkup Kerinduan Pengungsi Syiah Sampang Kembali ke Kampung Halaman

Tim Detikcom - detikNews
Jumat, 06 Nov 2020 09:25 WIB
274 Penganut Syiah Sah Kembali ke Ajaran Suni
Pengungsi syiah dibaiat ke suni (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Hampir 9 tahun ratusan penganut syiah di Sampang, Madura, mengungsi di Rusunawa Puspa Agro Kecamatan Taman, Sidoarjo. Ada setangkup kerinduan yang mendalam dalam hati pengungsi syiah itu untuk kembali ke kampung halaman.

Hari demi hari, minggu hingga bulan dan tahun dijalani di pengungsian. Mereka pun merasakan ketidaknyaman selama di pengungsian karena perbedaan faham. Karena ada tali silaturahmi yang terputus antara pengungsi dan warga kampung di Karang Gayam, dan Blu'uran, Sampang.

Kini mereka bisa bernapas lega. Mereka akan kembali ke kampung halaman di Desa Blu'uran, Kecamatan Karang Penang, Sampang-Madura, setelah dibaiat, Kamis (5/11/2020).

Di Sampang, mereka akan dibaiat kembali ke ajaran Sunni atau Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Sebelum pulang ke Sampang, mereka juga menjalani rapid test di tempat pengungsian. Menurut pimpinan pengungsi Syiah, Takjul Muluk alias Ali Murtadho, pengungsi Syiah yang menempati rusunawa ini mencapai 83 kepala keluarga (KK) atau 347 jiwa.

"Untuk sementara yang akan kembali ke kampung halaman sekitar 274 jiwa," kata Takjul kepada detikcom di rusunawa.

Disaksikan 95 ulama se-Madura di Pendapa Trunojoyo, Sampang. Ikrar mengikuti ajaran ahlussunnah wal jamaah ini berlangsung mulai pukul 08.00 WIB. Ikrar ini tak hanya diikuti oleh orang dewasa, namun juga diikuti seluruh anggota keluarga mereka. Termasuk anak-anak.

Kepala Kakemenag Kabupaten Sampang, Pardi memaparkan kehadiran para ulama, Kemenag dan stakeholder Sampang memberikan sentuhan manusiawi dan silaturrahim. "Kita bantu terkait administratif mereka misal seperti pengurusan akta kelahiran mereka, KIS dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) mereka," terang Pardi di Sampang, Kamis (5/11/2020).

Tak hanya itu, Pardi menambahkan, setiap bulannya rutin memberikan bantuan konsumtif kepada mereka. Bantuan ini merupakan kerja sama dengan Baznas dan stakeholder yang ada di Kabupaten Sampang.

Pihaknya juga berupaya lebih meningkatkan sinergi dengan semua pihak terkait di Sampang, dalam memitigasi dan memberdayakan keberadaan jemaah syiah yang telah ikrar.

Sementara ada 19 orang yang masih belum bisa menghadiri ikrar tersebut lantaran berhalangan. Kemudian ada 36 anak yang sedang menjalankan pendidikan di Ponpes Tebuireng Jombang dan Ponpes Lirboyo Kediri. Kemudian, Pardi menyebut ada lima orang lainnya yang berhalangan hadir. Dua orang sakit keras, satu orang karena melahirkan dan dua orang tengah berada di Kalimantan.

Bunyi ikrar yang diucapkan para penganut Syiah ini, menyatakan bahwa Agama Islam yang benar adalah agama yang dibawa dan disebarkan oleh Nabi Muhammad SAW, dan dilanjutkan oleh para sahabatnya. Yakni Khulafa'ur Rasyidin dan diteruskan oleh generasi para ulama mulia ahlus sunnah wal jamaah.

Mereka juga menyatakan kitab suci Al-Qur'an terdiri dari 6666 ayat 'alal ashoh, 114 surat dan 30 juz. Para sahabat nabi adalah orang pilihan Allah, dan pemimpin yang sah setelah Nabi Muhammad adalah khulafa'ur Rasyidin, yang terdiri dari Abu Bakar Ash Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, serta Ali bin Abi Tholib.

274 Penganut Syiah Sah Kembali ke Ajaran SuniRatusan Penganut Syiah Sah Kembali ke Ajaran Suni/ Foto: Istimewa

Kakanwil Kemenag Jatim, Ahmad Zayadi. Ahmad datang langsung menjadi saksi pembacaan ikrar Tajul Muluk beserta pengikutnya kembali ke Aswaja, di Pendopo Trunojoyo Kabupaten Sampang.

Ahmad menjelaskan ikrar kembali ke paham aswaja yang dilakukan mantan pengikut syiah ini atas kesadaran sendiri. Hal ini setelah proses berpikir dan merenung dalam waktu yang cukup lama untuk pencarian kebenaran akan keyakinannya.

Untuk itu, Ahmad berharap melalui ikrar ini bisa menjadi puncak pencapaian kebenaran, yang nantinya bisa dihiasi ibadah istiqamah hingga perilaku menebarkan kasih sayang. Dan mengembangkan silaturahim menuju rahmatal lil alamin.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.