Pemkot Surabaya Gelar Sekolah Tatap Muka Jika Kasus COVID-19 Baru Hanya 10/Hari

Pemkot Surabaya Gelar Sekolah Tatap Muka Jika Kasus COVID-19 Baru Hanya 10/Hari

Esti Widiyana - detikNews
Kamis, 05 Nov 2020 15:59 WIB
Asian student girl video conference e-learning with teacher on computer in living room at home. E-learning ,online ,education and internet social distancing protect from COVID-19 virus.
Foto: iStock
Surabaya - Pemkot Surabaya menyebut telah menunjukkan kategori risiko rendah penyebaran COVID-19 dengan nilai 2,43. Itu berdasarkan hasil self assessment yang dilakukan Minggu ke-32. Jika nanti kasusnya 10/hari, diwacanakan dilakukan sekolah tatap muka.

"Kalau seandainya, kita berharap ada di angka 10 (kasus), kasus aktif sehari hanya 10 atau 15 harapan untuk kembali sekolah tatap muka akan dicoba," kata Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara, Kamis (5/11/2020).

Febri mengatakan, pemkot sudah melakukan tes swab kepada guru SD dan SMP. Kini pihaknya menunggu hasil swab guru-guru SMP tersebut.

"Ketika sudah (swab kepada guru SMP), maka kita lihat kasus aktif pandeminya. Kalau sudah kecil sekali, pemkot akan berusaha mencoba kegiatan sekolah tatap muka di sekolah-sekolah yang protokol kesehatannya mumpuni," ujarnya.

Sekolah tersebut yang memiliki standar protokol kesehatan mulai dari aliran udara di kelas, jarak antar kelas, pemasangan wastafel apakah sudah di tiap kelas. Bahkan gurunya kemungkinan bisa diswab kembali.

"Misal SMP A akan dibuka, maka akan dikaji satgas dan ahli epidemiologi, siapa saja kah yang akan masuk, mungkin kelas 3 dulu. Apakah nanti semua SMP akan buka? Ya ini perlu dikaji terlebih dahulu, karena masing-masing sekolah apakah sudah sesuai assesment terkait protokol kesehatan sekolah tatap muka," jelasnya.

Pemkot juga berterima kasih kepada warga Surabaya yang sudah disiplin protokol kesehatan. Sebab, untuk membuka kembali sekolah tatap muka juga diperlukan peran serta masyarakat dalam menaati protokol kesehatan.

"Sekolah tatap muka perlu dukungan lagi, karena belum ada obatnya. Butuh dukungan warga Surabaya, karena pandemi ini bisa terkontrol ketika warga disiplin," pungkasnya. (fat/fat)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.