Ratusan hektare tanaman semangka dan blewah di Jombang gagal panen gara-gara musim hujan yang datang lebih awal. Gagal panen membuat para petani kian terpuruk di tengah dampak ekonomi pandemi COVID-19.
Seperti yang dirasakan Heri Beki (30), petani blewah di Desa Rejosopinggir, Kecamatan Tembelang. Dia mempunyai 2 hektare tanaman blewah yang semuanya gagal panen. Buah-buah yang siap panen membusuk setelah diguyur hujan.
"Kerugian saya kurang lebih Rp 40 juta. Itu untuk pupuk, obat-obatan, sewa lahan dan upah pekerja," kata Heri kepada wartawan saat melihat tanaman blewah miliknya yang gagal panen, Rabu (4/11/2020).
Di tengah lesunya perekonomian akibat pandemi COVID-19, Heri justru harus menanggung utang puluhan juta. Karena biaya tanam blewah dia pinjam dari bank.
Kini dia bekerja serabutan untuk mencicil utang tersebut. Pekerjaannya sebagai juru kamera pada acara hajatan sepi permintaan karena wabah Corona. Sedangkan buah blewah yang membusuk di lahan, sampai saat ini dia biarkan begitu saja.
"Niatnya mau sewa lagi, tapi modal sudah gak ada. Rencana kalau sudah punya modal lagi akan tanam blewah tahun depan," terangnya.
Pada musim tanam tahun depan, Heri berharap pemerintah memberi kemudahan kepada para petani untuk mendapatkan pupuk. Khususnya para petani yang tidak mempunyai lahan sendiri seperti dirinya.
"Harapan kami tahun depan, meski tak ada asuransi, pupuk mudah. Karena ada kebijakan baru yang bisa membeli pupuk pemegang kartu tani. Punya kartu tani kalau punya sawah. Kalau sewa seperti saya kan tak mungkin punya kartu tani," tandasnya.
Heri merupakan petani yang menghancurkan blewah menggunakan pisau dalam video yang viral. Pada video tersebut juga nampak sekelompok petani menghancurkan semangka. Aksi tersebut sebagai pelampiasan kekesalan mereka karena gagal panen.
![]() |
Data yang dirilis Dinas Pertanian Kahupaten Jombang, terdapat 602 hektare tanaman semangka dan blewah. Ratusan hektare tanaman tersebut tersebar di Kecamatan Megaluh, Plandaan dan Tembelang.
Dari jumlah itu, 353 hektare tanaman semangka dan blewah gagal panen karena musim hujan yang datang lebih awal. Yaitu 50 hektare di Desa Rejosopinggir, Kecamatan Tembelang dan 303 hektare di Kecamatan Plandaan.