Jalan darurat yang terendam ini sejatinya untuk jalan sementara sebagai pengganti jembatan yang masih dalam perbaikan dan pelebaran. Jalan sementara yang menghubungkan Desa Plangwot dan Desa Laren, Kecamatan Laren ini terendam karena tingginya permukaan air di sudetan Bengawan Solo.
"Jalur itu tidak bisa dilewati lagi sejak Senin lalu (2/11), " kata salah seorang warga Desa Plangwot, Kecamatan Laren, Malikan kepada wartawan, Selasa (3/11/2020).
Malikan mengaku hari ini warga yang berjalan kaki atau menggunakan kendaraan roda dua bisa melintas di jembatan yang masih dalam pelebaran tersebut. Pasalnya, masih ada sisa jembatan yang bisa dipakai menyeberang.
"Dulu sewaktu pembuatan jalan darurat, warga sudah mengusulkan agar jalan ditinggikan agar saat masuk musim hujan tidak tergenang. Permukaan jalan darurat itu juga tergerus arus deras air di sudetan Bengawan Solo yang menyebabkan jalan itu semakin dalam," jelasnya.
Anggota Forkopimcam Laren hingga kini juga sudah meninjau lokasi. Camat Laren, Muhammad Naim menyebut, jembatan yang masih dalam perbaikan dan pelebaran masih bisa digunakan oleh pejalan kaki dan pengendara roda dua.
"Yang memutar lewat Lengor hanya pengguna jalan yang membawa kendaraan roda empat," jelasnya.
Naim meminta warga untuk bersabar dan pengguna motor serta pejalan kaki bisa memanfaatkan jembatan yang kini masih dalam perbaikan. "Kami berharap perbaikan dan pelebaran jembatan bisa segera selesai," pungkasnya. (fat/fat)