COVID-19 merenggut nyawa seorang perawat di RSUD Jombang. Virus Corona merusak paru-paru korban dan ia meninggal setelah dirawat selama 10 hari.
Ia yakni Kasiyanto (31), warga Desa Pucangro, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang. Dia selama ini menjadi perawat di kamar operasi Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Jombang.
Direktur RSUD Jombang dr Pudji Umbaran mengatakan, awalnya Kasiyanto menderita demam. Dia dirawat di ruang observasi rumah sakit pelat merah tersebut sejak Kamis (22/10).
Kasiyanto positif COVID-19 berdasarkan hasil tes swab yang keluar pada Sabtu (24/10). Sehingga dia dipindahkan ke ruang isolasi RSUD Jombang.
"Awal paru-parunya masih bagus. Tapi dalam perjalanan, paru-parunya menjelek. Foto rontgen menunjukkan kerusakan paru yang cukup berat," kata dr Pudji kepada wartawan di kantornya, Jalan KH Wahid Hasyim, Jombang, Senin (2/11/2020).
Kerusakan paru-paru Kasiyanto karena COVID-19 membuat nyawanya tidak bisa diselamatkan. Dia meninggal dunia di ruang isolasi RSUD Jombang pada Minggu (1/11) pagi.
"Akhirnya kemarin pagi Kasiyanto meninggal dunia," ungkap dr Pudji.
Sejak Kasiyanto menderita demam, lanjut dr Pudji, pihaknya melakukan tracing untuk melacak para pegawai dan tenaga kesehatan (nakes) yang tertular. Hasilnya, ditemukan satu orang pegawai bagian administrasi RSUD Jombang yang juga positif COVID-19.
"Saat ini kami rawat di ruang isolasi. Alhamdulillah kondisinya membaik. Ada kemungkinan terpapar dari almarhum Kasiyanto karena dia kontak erat," terang dr Pudji.
Tracing juga dilakukan untuk melacak sumber COVID-19 yang menginfeksi Kasiyanto. Dia menduga, perawat berusia 31 tahun itu terpapar virus Corona di luar rumah sakit.
"Kami pastikan bukan dari rumah sakit. Karena almarhum punya aktivitas pracangan, setiap hari dia kulakan di pasar. Kami tak tahu pasar mana. Ada kemungkinan dia tertular di pasar," lanjut dr Pudji.
Meski begitu, dr Pudji mengimbau masyarakat tidak takut berobat ke RSUD Jombang. Karena IGD tempat Kasiyanto bertugas telah disterilkan menggunakan cairan disinfektan dan sinar UV.
"Pelayanan tetap berjalan karena kami sudah punya strategi untuk mengatur pelayanan. Masyarakat jangan khawatir, semua pelayanan sudah kami tata sesuai protokol kesehatan," tegasnya.
Sampai saat ini, tambah dr Pudji, terdapat 15 nakes dan pegawai RSUD Jombang yang positif COVID-19. "Yang kami rawat tinggal satu orang, lainnya sudah sembuh," pungkasnya.