Untuk mengamankan dua demo tersebut, sebanyak 1.801 personel keamanan diterjunkan. Seperti yang disampaikan Kasubag Humas Polrestabes Surabaya M Akhyar.
"Seluruhnya 1.801 personel. Yang di Jalan Mawar massa dari Muhammadiyah dan FPI. Personel yang disiagakan 847. Yang di Grahadi aksi buruh," kata Akhyar kepada detikcom, Senin (2/11/2020).
Di depan Gedung Grahadi, massa buruh akan menuntut kenaikan upah dan menolak Omnibus Law. Terpisah, Sekretaris Muhammadiyah Surabaya M Arif'an mengatakan, pihaknya beserta ormas Islam lainnya akan menggelar aksi damai di Konjen Prancis. Ada beberapa tuntutan yang akan disampaikan.
"Aksi hari ini ormas Muhammadiyah dan ormas Islam lainnya di Surabaya, akan melakukan aksi di Konjen Prancis di Jalan Mawar, dalam rangka untuk mendesak Presiden Prancis untuk minta maaf, terkait dengan pernyataannya yang menghina dan melecehkan Nabi Besar Muhammad SAW," kata Arif'an.
Sedangkan tuntutan yang kedua, Arif'an menyampaikan, mendorong pemerintah agar memutus hubungan diplomatik dengan Prancis. "Sebelum Presiden Prancis meminta maaf dan mencabut pernyataannya," imbuhnya.
"Kemudian yang ketiga kita menyerukan kepada umat Islam dan seluruh umat Islam di dunia untuk memboikot, atau tidak memakai atau mengkonsumsi produk-produk Prancis," pungkas Arif'an. (sun/bdh)