Arak-arakan ndhog-ndhogan di Banyuwangi digelar dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini rupanya memiliki makna khusus bagi umat Islam. Apa makna dari telur yang dihias di peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW?
Menurut budayawan Banyuwangi, Hasnan Singodimayan, jodang yang sudah dihias dan ditancapi kembang ndhog memiliki makna tersendiri. Penggunaan telur untuk memperingati Maulid Nabi memiliki makna tersendiri. Telur yang terdiri dari 3 lapisan, yakni kulit, putih telur dan kuning telur. Hal itu melambangkan Iman, Islam dan Ihsan.
"Maknanya itu kulit, putih telur dan kuning telur itu yakni Iman, Islam dan Ihsan. Jadi bukan hanya sebuah telur saja yang diarak begitu saja. Ada maknanya. Sedangkan hal-hal lainnya ditujukan untuk menunjukkan nilai-nilai keislaman," ujarnya kepada wartawan, Kamis (29/10/2020).
Menurut Hasnan, dahulu ndhog-ndhogan menggunakan telur bebek, karena bebek adalah hewan yang jika bertelur ia akan diam. Sementara batang pisang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa pohon pisang adalah pohon yang jika dipotong ia akan tumbuh lagi
"Bebek itu jika bertelur tidak akan bersuara. Sementara pisang itu akan terus tumbuh. Meski inangnya hidup, anaknya akan tumbuh di sekitar tempat pisang itu hidup. Pokoknya pantang menyerah," tambahnya.
Selain itu, kata Hasnan, kesatuan jodang ndhog-ndhogan yang terdiri dari batang pisang yang tancapi telur yang dihiasi kertas yang berbentuk seperti mawar, melambangkan sebuah pohon kehidupan yang berbuah telur dan berbunga mawar. Mawar dipakai dengan alasan bunga mawar adalah bunga yang dicintai para sufi, yang diilhami dari kisah Nabi Muhammad SAW saat melakukan Isra Mikraj dan berada di surga.
"Surga demikian indah sehingga keringat Nabi menjadi mawar," pungkasnya.
Tradisi ndhog-ndhogan ini biasanya diadakan di masjid, dengan mengadakan acara lain seperti ceramah keagamaan (tausiyah), pembacaan Al-Qur'an, membaca Barzanzi atau kesenian hadrah, samrah, atau qasidah.
Tradisi ini biasanya dilakukan pada tepat tanggal 12 Rabiul Awal sesuai dengan tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW. Namun kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Banyuwangi bisa digelar selama 2 bulan pada bulan Rabiul Awal dan Rabiul Akhir.