Sebuah truk penambang pasir terseret banjir lahar Gunung Semeru. Peristiwa ini terjadi diduga karena sang sopir nekat menerjang arus sungai yang sangat deras. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun hingga kini truk tersebut belum bisa dievakuasi.
Truk bernopol AE 9202 NF dikendarai Ahmad Fauzi (30) warga Desa Sumber Kedawung Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo. Kejadian tersebut berawal saat truk yang ditumpangi Ahmad fauzi beserta istrinya Wiwik Pujiastuti (24), hendak pulang setelah mengisi material batu di lokasi tambang, pukul 23.00 WIB, Rabu (28/10/2020).
Sang sopir nekat melintas di sungai, Rejali di Desa Bades Kecamatan Pasirian Lumajang, sudah mulai terjadi banjir. Naas, truk bermuatan batu tersebut kandas di tengah sungai. Selanjutnya, datanglah banjir lahar Gunung Semeru yang membuat truk tersebut terseret sejauh 10 meter.
"Awalnya kondisi sungai mulai banjir sang sopir maksa nekat melintas. namun saat di tengah truk kandas dan sempat terseret sekitar 10 meter," ujar Mistar salah satu saksi mata kepada detikcom, Kamis (29/10/2020).
Petugas harus mengevakuasi keduanya menggunakan bantuan alat berat karena besarnya air banjir.
"Sopir dan istri selamat. Keduanya dievakuasi menggunakan alat berat karena kondisi banjir cukup besar " ujar Mistar.
Truk tersebut hingga kini belum bisa ditarik ke tepi sungai karena kondisi arus banjir masih cukup besar.
Petugas BPBD Lumajang mengimbau para penambang pasir dan batu untuk menghentikan aktivitas pertambangan saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Karena dikhawatirkan terjadi banjir lahar hujan dari Gunung Semeru.
![]() |
"Kami mengimbau kepada para penambang pasir tetap waspada dan hati-hati. Jika terjadi hujan untuk berhenti menambang dulu karena dikhawatirkan terjadi banjir lahar dari Gunung Semeru," terang Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo.
Data dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru periode 28 Oktober 2020 pukul 00.00 - 24.00 WIB, Gunung Semeru mengalami 55 kali letusan, satu kali guguran, 6 kali hembusan dan satu kali tektonik jauh.
Masyarakat direkomendasikan tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 KM dan sejauh 4 KM di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif. Yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif sebagai alur luncuran awan panas.