Di tengah pandemi COVID-19 perupa dan pelaku bisnis pariwisata di Banyuwangi bersinergi. Mereka menggelar Culinary Festival & Art Show.
Festival kuliner dan kegiatan pameran lukisan ini menjadi ruang bagi perupa Banyuwangi memamerkan karyanya. Kegiatan ini digelar selama long weekend di Hotel Aston, Banyuwangi.
Perupa Banyuwangi terus berusaha bangkit di tengah pandemi COVID-19 melalui beragam kegiatan produktif. Kemampuan daya beli masyarakat serta inflasi yang masih mampu dijaga, menjadikan Kabupaten Banyuwangi menarik untuk tetap dikunjungi.
"Komunitas perupa Banyuwangi menyikapi krisis sebagai tantangan membangun optimisme. Mereka tidak ingin berdiam di sanggar menunggu kolektor seni datang memesan. Konsep ini kita gagas setelah adanya MOU seniman dan pihak hotel untuk membuat kegiatan rutin pameran," ujar Imam Maskun, Owner Langgar Art kepada detikcom, Rabu (28/10/2020).
Langgar Art merupakan sebuah tempat berkumpul seniman muda Banyuwangi. Mereka tergabung dalam Seniman Tangguh di tengah pandemi COVID-19.
Sementara untuk lukisan yang dipamerkan merupakan karya asli warga Banyuwangi. Mulai dari lukisan karya maestro Moses Misdy hingga karya N Kojin dan Windu Pamor. Total ada puluhan karya dari perupa lokal yang akan mengisi beberapa spot-spot hotel.
"Kondisi krisis pandemi harus dijawab dengan kebersamaan dalam membangun optimisme. Semangat ini perlu opsi agar perupa Banyuwangi eksis dan tetap tangguh menghadapi situasi hari ini," tambah Imam.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Hiomi Jatim, Mufti Anam dan Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifudin, selaku pembina perupa Banyuwangi. Mereka salut dengan kegiatan yang digagas oleh seniman dan perhotelan di Banyuwangi.
"Masa pandemi COVID-19 kita berharap segera berakhir. Iklim usaha perlu kita tumbuhkan melalui opsi-opsi yang terukur. Di daerah yang tahan terhadap resesi adalah UMKM dan ekonomi kreatif. Daya dukung ini perlu dimotivasi agar ekonomi tetap berjalan," kata Mufti Anam.
Mufti yang juga anggota DPR RI Fraksi PDI-P mendorong ekonomi kreatif bisa tumbuh menjadi modal fundamental ekonomi regional. 'Tema Culinary Festival & Art Show' menarik untuk kita semangati sebagai upaya terobosan perupa Banyuwangi dan hotel dalam meningkatkan tingkat kunjungan wisata di Banyuwangi. Sinergitas ini yang harus dibangun dan dikuatkan," ungkap Anam.
Hal yang sama diungkapkan Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifuddin. Menurutnya, event Art Show di Hotel Aston akan menjadi representasi seni rupa dalam upaya pemulihan ekonomi kreatif.
"Ketika bicara seni rupa ujungnya bagaimana meningkatkan kesejahteraan. Ini perlu wadah, konsep dan kesamaan visi maupun misi bagaimana perupa Banyuwangi bisa bertahan dalam kondisi sulit. Nah, kegiatan ini salah satu bagian pemulihan ekonomi melalui pameran karya perupa Banyuwangi. Kondusivitas Banyuwangi yang baik harus dijaga bersama agar perputaran dunia usaha berjalan. Seniman Banyuwangi yang kami tahu luar biasa dan ini aset bagi daerah wisata," kata ketua pembina Langgar Art Banyuwangi.
Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi MY Bramuda menyambut positif kegiatan ini. Apalagi digelar sepanjang long weekend ini. Kegiatan ini selain bisa memberikan manfaat bagi perupa Banyuwangi, juga akan mewarnai destinasi seni dan budaya Banyuwangi.
"Tentu perpaduan yang bagus. Tidak hanya pemerintah daerah yang akan menjadi pengawas acara. Seni dan cita rasa bisa dipadukan dengan baik. Namun juga masyarakat, stakeholder lain juga turut serta dalam ajang meramaikan kunjungan wisata di Banyuwangi," pungkasnya.