Perwakilan buruh menyebut, virus Corona menjadi penyebab total massa tak sesuai yang diperkirakan. "(Karena) Corona, banyak perusahaan yang tidak memberikan dispensasi pekerjanya untuk mengikuti aksi demonstrasi," ujar Nuruddin Hidayat, Wakil Ketua DPW FSPMI Jawa Timur kepada detikcom, Selasa (27/10/2020).
Pria yang akrab disapa Udin ini menjelaskan, beberapa perusahaan mewajibkan buruh yang ikut unjuk rasa menyerahkan hasil rapid test usai demo. Itu dinilai memberatkan buruh, karena biaya rapid test tidak ditanggung perusahaan.
"Buruh boleh ikut demonstrasi oleh beberapa perusahaan, tapi dengan syarat rapid test atau swab test. Nah tes itu biaya sendiri," ungkapnya.
Selain itu, jika hasil tes reaktif atau positif, maka buruh diwajibkan isolasi mandiri tanpa dibayar oleh perusahaan.
Diketahui, ribuan buruh unjuk rasa di Kantor Gubernur Jatim. Sebelumnya, perwakilan buruh sempat menyebutkan bahwa jumlah massa demo akan mencapai 15 ribu orang. Namun fakta di lapangan menunjukkan, jumlah buruh yang hadir hanya sekitar 3-4 ribu orang. (sun/bdh)