Pemkot Surabaya Ganti Biaya Transport Warga yang Urus Akta Kematian ke Kemendagri

Pemkot Surabaya Ganti Biaya Transport Warga yang Urus Akta Kematian ke Kemendagri

Esti Widiyana - detikNews
Selasa, 27 Okt 2020 21:14 WIB
yaidah ngurus akta kematian ke kemendagri
Kadispendukcapil Surabaya bertemu Yaidah secara langsung (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Setelah meminta maaf lewat media, Kadispendukcapil Surabaya Agus Imam Sonhaji mendatangi rumah Yaidah di Perumahan Lembah Harapan, Kelurahan Lidah Wetan. Kasus ini viral saat Yaidah mengurus akta kematian anaknya ke Kemendagri.

Sebelumnya, Yaidah merasa dibuat ruwet oleh Dispendukcapil saat mengurus akta kematian anaknya. Yaidah akhirnya memutuskan mendatangi Kemendagri agar akta kematian anaknya cepat keluar.

Di rumah Yaidah, Agus menjelaskan maksud kedatangannya. Agus juga meminta penjelasan kronologinya berdasarkan versi Yaidah langsung. Akhirnya diceritakan mulai awal hingga akhir sampai akhirnya memutuskan ke Kemendagri langsung.

Setelah Yaidah menjelaskan kronologi, Agus pun menjelaskan dengan versinya. Jika sebenarnya proses permohonan akta kematian penyelesaiannya tidak harus ke Jakarta. Maka, atas nama pribadi dan mewakili Dispendukcapil dan Pemkot, Agus minta maaf kepada Yaidah secara langsung.

Yaidah pun memaafkan Dispendukcapil. "Iya saya maafkan Pak," kata Yaidah dalam keterangan pers yang diterima detikcom, Selasa (27/10/2020).

Selain sudah memaafkan, Yaidah juga memberi saran dan masukan kepada Dispendukcapil agar ke depannya pelayanan bisa lebih baik ketika menghadapi warga.

Setelah mendapatkan maaf, Agus juga meminta izin kepada Yaidah untuk bersedia menerima penggantian tiket transport ke Jakarta. Yaidah pun mengizinkan dan menerima. "Iya Pak (saya izinkan)," singkatnya.

Menurut Agus, kedatangannya ke rumah Yaidah sebagai bentuk rasa kepedulian kepada warga Surabaya. Agus mengatakan, jika Yaidah mengaku lega dan mau menerima bantuan sebagai pengganti tiket ke Jakarta.

"Alhamdulillah beliau mengizinkan dan menerimanya. Beliau sudah legowo menerima permohonan maaf kami dan terus terang saya lega. Karena sebagai sesama manusia sudah tidak ada masalah lagi," kata Agus.

Agus menjelaskan jika permasalahan ini sebenarnya sudah selesai sejak sebulan lalu. Tetapi, dengan kejadian ini, ia akan melakukan evaluasi internal Dispendukcapil. Termasuk penanganan kepada staf yang memberikan informasi tidak utuh kepada Yaidah dan akhirnya menimbulkan masalah.

"Alhamdulillah ini sudah selesai, karena akta kematian anaknya sudah diterima tanggal 23 September lalu dan asuransi yang menjadi haknya sudah selesai juga beberapa saat setelah itu. Dan terakhirnya beliau sudah memaafkan kami semua, itu yang paling penting dan perlu digaris bawahi bagi kami," pungkas Agus.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.