Di samping membuka rangkaian acara, Khofifah juga akan menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional. Seminar bertajuk 'Kolaborasi Strategis Pemerintah Daerah dan Media Siber' itu turut menghadirkan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin.
Hadir pula Ketua Badan Pertimbangan dan Pengawas AMSI Pusat, A Sapto Anggoro. Adapun seminar akan dipandu oleh Pemred TIMES Indonesia, sekaligus pengurus AMSI Pusat Bidang Organisasi dan Keanggotaan, Yatimul Ainun.
"Acara ini akan dihadiri dan dibuka langsung oleh Gubernur Jatim. Setelah pembukaan langsung dilanjut Seminar Nasional sesi 1 dan 2," terang Ketua AMSI Jatim Arief Rahman, Jumat (22/10/2020).
Siangnya akan dilanjutkan dengan Seminar Nasional Sesi 2 dengan pembicara utama Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI H. A. Halim Iskandar secara virtual. Pada sesi ini Ketua AMSI Pusat Wenseslaut Manggut dan Anggota Dewan Pers Agus Sudibyo juga akan menjadi pemateri.
Seminar kedua ini mengambil tema 'Kemitraan Strategis Pemerintah, Media dan Industri'. Dari kalangan industri akan hadir Yusi Avianto Pareanom dari PT Bumi Suksesindo dan diperkuat pula oleh Kepala Perwakilan BI Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah. Direktur JTV Abdul Rokhim akan tampil sebagai moderator seminar.
Menurut Arief, Konferwil ini menjadi momentum penting bagi keberlanjutan AMSI sebagai wadah media-media siber di Indonesia. Apalagi AMSI kini sudah resmi sebagai konstituen Dewan Pers menjelang akhir periode pertama kepengurusan AMSI Jatim.
"Kita menggelar Konferwil ke-2 untuk periode kepengurusan mengevalusi kepengurusan lalu dan membentuk winning team kepengurusan AMSI Jatim periode 2020-2023," terang Arief.
Tema 'Konten Sehat, Media Kuat, Industri Hebat' lanjut Arief, dipilih sebagai bentuk kesiapan menyongsong era kolaborasi menghadapi kondisi media massa di tengah dan pasca pandemi. Pertemuan tiga tahunan ini sekaligus membahas program utama AMSI Jatim tiga tahun mendatang. Ini sebagai upaya penguatan, pemberdayaan serta peningkatan kapasitas pengelolaan media siber, khususnya anggota AMSI Jatim.
"Kami berupaya sekuat tenaga memajukan media siber agar menghasilkan konten-konten yang sehat bagi publik, perusahaannya pun semakin kuat dan profesional. Didukung industri hebat yang lebih memilih media yang steril dari hoaks dan hate speech," pungkas Arief. (hil/iwd)