Penyelundupan 1,2 kg sabu dari Malaysia ke Madura digagalkan. Sabu tersebut diselundupkan ke dalam power bank.
Dua tersangka diamankan dalam kasus ini. Mereka adalah MS (50) dan IW (43), keduanya warga Kecamatan Pasean, Pamekasan, Madura. Keduanya ditangkap pada Kamis (8/10) di Kecamatan Waru Timur, Pamekasan.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum mengatakan pengungkapan 1,2 kilogram sabu ini berawal dari informasi dari Bea Cukai Pelabuhan Perak.
"Berawal dari informasi dari bea cukai ada barang atau paket yang berasal dari Malaysia berisi sabu," ujar Ganis kepada wartawan, Senin (19/10/2020).
Informasi itu menyebutkan paket berisi sabu tersebut diambil seseorang di sebuah ekspedisi di kawasan Kalianak. Orang yang mengambil tersebut kemudian dibuntuti. Dan setelah paket itu diserahkan ke alamat tujuan, polisi menangkap mereka.
Orang yang mengambil ternyata adalah MS. Dan orang yang menerima adalah IW.
"MS ini diperintahkan oleh tersangka IW (mengambil barang). Sudah kita kroscek, nomor HP juga sesuai," lanjut Ganis.
Ganis mengatakan modus yang digunakan para tersangka yakni menyelundupkan sabu melalui pengiriman barang elekronik berupa power bank.
"Modus pengirimannya dari Malaysia. Ini (sabu) dimasukkan di dalam power bank. Ini ada sebanayak 11 power bank yang didalamnya ada sabu dan jumlah sabu ada 1.229 gram," ungkap Ganis.
Ganis menyebutkan, modus yang dilakukan oleh pengedar sabu asal Malaysia selalu berganti. Sebelumnya penyelundupan sabu di dalam susu dan kaleng cat juga pernah digagalkan.
Atas kejahatan yang dilakukannya, kedua pelaku terancam pasal pasal 114 ayat 2 subsidaer pasal 113 ayat 2 subsider pasal 112 ayat 2 UU nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika.
"Ancaman hukuman 6 tahun penjara maksimal 20 tahun penjara atau seumur hidup," tandas Ganis.
Sementara itu, Kepala Bea Cukai Tanjung Perak Aris Sudarminto mengatakan penindakan penyelundupan sabu sudah kesembilan kalinya selama tahun 2020.
"Jadi selama 2020 sudah 30 Kg kita sudah tindak dan kita lakukan koordinasi dengan teman-teman Polri dan BNN," kata Aris.
Aris mengatakan modus yang dilakukan oleh pelaku selalu berganti-ganti.
"Kali ini modusnya memasukkan ke dalam power Bank. Sebelumnya ada lagi yang dari cat, mainan, dan sebagainya, memang selalu berganti," kata Aris.