Selama ini, kata Budi, yang dilakukan dinas mendampingi IKM electroplating agar bisa berkembang dengan memberikan pelatihan dan mempromosikan. Belum menyentuh pengolahan limbah.
"Kami berterima kasih pada pemerintah yang memiliki perhatian pada limbah industri logam, yang selama ini belum tergarap. Kami pilih IKM dengan kapasitas besar ikut pelatihan sebagai percontohan," terangnya.
Ghufron, pelaku IKM electroplating di Kelurahan Mayangan menyambut baik pelatihan tersebut. Selama ini dia membuang limbah ke tanah atau ke sungai.
"Selama ini limbah kami buang ke tanah atau kali, karena kami anggap tidak berbahaya. Kami coba buang ke kolam, ikan saja tidak mati. Tapi kalau ada IPAL yang murah dan mudah, memang lebih baik," ungkapnya.
Di Kota Pasuruan terdapat dua sentra industri logam yakni di Kelurahan Mayangan dan Kelurahan Ngemplakrejo. Industri logam Pasuruan memproduksi komponen otomotif, komponen kapal, mesin industri, kerajinan, jasa industri, bubut, pengelasan hingga electroplating atau pelapisan logam.
Berdasarkan data Disperindag, industri logam Pasuruan merupakan pemasok komponen terbesar di kawasan Jatim. Para pelaku IKM logam mewarisi usahanya secara turun-temurun.
(sun/bdh)