Santri di Probolinggo Gelar Rabu Pungkasan, Doanya COVID-19 Segera Hilang

Santri di Probolinggo Gelar Rabu Pungkasan, Doanya COVID-19 Segera Hilang

M Rofiq - detikNews
Selasa, 13 Okt 2020 22:35 WIB
rabu pungkasan di probolinggo
Santri Ponpes Nurul Islam pawai obor dalam kegiatan Rabu Pungkasan (Foto: M Rofiq)
Probolinggo - Ratusan santri Pondok Pesantren Nurul Islam di Kademangan, Probolinggo menggelar ritual Rabu Pungkasan atau malam Rabu di akhir bulan Safar (Tahun baru Islam). Para santri berharap doa di Rabu pungkasan ini bisa melenyapkan bencana COVID-19 di muka bumi.

Usai mengaji setelah Isya, para santri mengikuti pawai obor berkeliling kampung. Karena digelar di masa pandemi, maka ada nuasa berbeda. Karena digelar dengan protokol kesehatan, maka para santri wajib memakai masker saat mengikuti pawai obor. Pawai berlangsung dengan alunan takbir, doa, dan selawat. Usai berpawai obor, para santri kembali ke masjid ponpes.

Acara kemudian diakhiri dengan membaca doa yang dipimpin para kiai dan tokoh agama setempat. Serta meminum air suci dari 7 mata air. Warga dan santri langsung berebut air yang sudah diberi doa-doa tersebut, termasuk juga anak- anak.

rabu pungkasan di probolinggoDoa-doa pada Rabu pungkasan (Foto: M Rofiq)

"Acara Rabu pungkasan ini kita gelar dengan pembacaan doa dan selawat Burdah. Semoga didengar oleh Allah SWT. Semoga balak bencana dan penyakit, seperti COVID- 19 segera ditarik oleh Allah SWT," ujar pengasuh Ponpes Nurul Islam Kiai Mukhlas saat ditemui detikcom, Selasa (13/10/2020).

Kiai Mukhlas juga berharap perpecahan karena berbeda pendapat tidak terjadi. Semoga semua pihak bisa menjaga dan menahan emosi.

Kiai Mukhlas mengatakan konon di sejarah Islam, bulan Safar merupakan bulan yang banyak diturunkan azab dari sang pencipta seperti bencana alam, non alam, dan penyakit pada umat manusia karena banyak melakukan dosa.

Rabu pungkasan sendiri merupakan Rabu terakhir di bulan Safar. Pada Rabu ini dianjurkan banyak-banyak berdoa agar bencana-bencana tersebut bisa terangkat dan umat diberi selamat dan dihindarkan dari bencana.

"Ritual tradisi Rabu pungkasan selalu rutin digelar. Harapannya diberi keselamatan dan dihindarkan dari bencana. Pungkasan adalah pamungkas, dan kami harap penyakit Corona segera ditarik, agar kehidupan di Indonesia dan di dunia segera normal," ujar Wahidatul Imamah, salah satu santri Ponpes Nurul Iman,

Juga dikatakan Sahru Maulidina, santriwati Ponpes Nurul Islam, tradisi Rabu pungkasan merupakan tradisi yang dipercaya bisa menyelamatkan umat dari bencana dan penyakit yang diturunkan oleh sang ilahi. Kali ini Sahru berharap COVID-19 segera dihilangkan dari muka bumi.

"Tradisi di Ponpes Nurul Islam ini selalu digelar setiap tahun, Semoga COVID- 19 segera selesai dari muka bumi," harap Sahru. (iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.