Cerita Tragis Satu Keluarga di Bojonegoro Tewas Tersetrum Jebakan Tikus

Round-up

Cerita Tragis Satu Keluarga di Bojonegoro Tewas Tersetrum Jebakan Tikus

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 13 Okt 2020 09:09 WIB
Jebakan Tikus Tewaskan Satu Keluarga di Bojonegoro
Satu keluarga di Bojonegoro tewas tersetrum di sawah/Foto file: Ainur Rofiq
Surabaya -

Satu keluarga di Bojonegoro tewas tersetrum di sawah. Mereka menjadi korban jebakan tikus listrik.

Korban terdiri dari seorang pria bernama Parno (55), istrinya Riswati (50) serta dua anaknya, Jayadi (32) dan Arifin (21). Informasi yang dikumpulkan oleh petugas Polsek Kanor, pada Minggu (11/10) sekitar habis magrib, Parno bersama anak pertamanya Jayadi pergi ke sawah yang tak jauh dari rumahnya.

Mereka hendak mengairi sawah. Namun sebelum tiba di sawahnya, ada bambu penyangga kawat aliran listrik jebakan tikus, yang roboh ke sawah di sekitarnya. Karena gelap, korban diduga tidak tahu kalau ada kawat tercecer di tanah. Sehingga keduanya tersetrum dan tewas.

Karena hingga sekitar pukul 22.00 WIB Parno dan Jayadi tak kunjung pulang, Arifin dan ibunya mencari ke sawah. Namun diduga karena tidak mengetahui di jalan menuju sawahnya ada kawat listrik yang tergeletak di tanah, keduanya turut tersetrum dan meninggal di lokasi.

"Cerita awal dari keterangan warga, bapak dan anak pertama ke sawah habis magrib. Tak kunjung pulang hingga pukul 10 malam. Adik dan ibunya nyusul ke sawah," kata Kapolsek Kanor, Iptu Hadi Waluyo, Senin (12/10/2020).

"Pagi tadi sekitar jam 6 ada yang lihat korban tergeletak tak berjauhan di sawah milik tetangganya. Dan ditemukan tiang bambu dan kawat jebakan tikus dalam posisi roboh," imbuhnya.

Hasil visum di rumah duka Gang Prijek 6, Desa Tambahrejo, Kecamatan Kanor, di tubuh korban ada luka bakar. Seperti di kaki, dada dan tangan.

"Ada luka bakar diduga karena kesetrum di dada, tangan dan kaki di antara para korban. Korban satu keluarga," imbuhnya.

Famili dan tetangga yang hadir di rumah duka tak kuasa menahan tangis. Bahkan ada juga yang sampai jatuh pingsan.

"Ya banyak warga yang terutama ibu-ibu keluarga, tetangga yang tadi nangis dan ada yang sempat pingsan baik di rumah maupun di sawah. Keluarga Pak Parno dengan tetangga selama hidupnya baik. Jadi warga sangat prihatin dan sangat berduka," terang salah seorang famili, Sumantri kepada detikcom di rumah duka.

Warga desa setempat melayat ke rumah duka. Mereka juga membantu proses pemakaman empat jenazah tersebut. Jenazah satu keluarga ini diberangkatkan dari rumah duka sekitar pukul 10.30 WIB. Jenazah mereka dimakamkan di pemakaman desa setempat yang hanya berjarak 500 meter dari rumah duka.

"Sudah dimakamkan dengan liang lahad berjajar di pemakaman Desa Tambahrejo," jelas Kepala Desa Tambahrejo, Sumono kepada detikcom.

Tim Inafis dan Polsek Kanor melakukan olah TKP dan mengambil beberapa alat bukti. Di antaranya tiang bambu penyangga jebakan tikus, kawat yang digunakan setrum listrik hingga sandal milik para korban.

"Untuk proses hukum masih kita selidiki, dan nanti akan kita ambil keterangan para saksi. Dan sementara saat ini kita fokus dulu pada jenazah," pungkas Kapolsek Kanor, Iptu Hadi Waluyo.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.