Satu keluarga di Bojonegoro tewas tersetrum jebakan tikus listrik. Saat kejadian, listrik tetangga korban beberapa kali mati mendadak tak kuat menahan beban.
Sebab, jebakan tikus yang menelan korban jiwa itu mengambil listrik dari rumah tetangga korban. Namun saat kejadian, tetangga korban tidak menyangka jebakan tikus itu menelan korban jiwa.
Warga menyangka jebakan tikus listrik itu mendapat banyak mangsa seperti tikus dan ular. Sehingga listriknya tak kuat hingga mati mendadak. Karena biasanya seperti itu.
"Semalam itu rumah tetangga korban yang dipake untuk minta aliran listrik beberapa kali padam. MCB meteran jeglek. Kan kalau yang kena itu tikus lebih dari tiga atau ular itu pasti jeglek MCB meterannya, karena nggak kuat. Itu biasa sebagai tanda," jelas salah seorang warga kepada detikcom, Senin (12/10/2020).
Mengenai hal itu juga dibenarkan Kapolsek Kanor, Bojonegoro, AKP Hadi Waluyo. Menurutnya, ia juga mendengar cerita seperti itu dari warga.
"Iya benar tadi pas saya cek listrik rumah yang dipakai untuk aliran jebakan tikus ada cerita seperti itu. Jadi dikira dapat tikus lha kok ternyata ada warga yang kesetrum," jelas AKP Hadi.
Minggu (11/10) malam, salah satu jebakan tikus listrik di Desa Tambahrejo menelan korban jiwa. Tidak tanggung-tanggung, korbannya satu keluarga.
Korban terdiri dari seorang pria bernama Parno (55), istrinya Riswati (50) serta dua anaknya, Jayadi (32) dan Arifin (21). Mereka tinggal di Dusun Prijek, Desa Tambahrejo, Kecamatan Kanor.
Dalam jebakan tikus listrik tersebut, ada bambu penyangga kawat yang roboh. Sehingga kawat listrik jatuh ke tanah dan korban yang lewat sawah tersebut tersetrum hingga tewas.
Mengenai tewasnya satu keluarga tersebut, kerabat korban mengaku tidak memiliki firasat apa pun. Selama ini kerabat dan keluarga dekat lainnya sering bertemu para korban.
Namun salah satu korban yakni Zainal Arifin tampak gelisah dalam sepekan terakhir. Tak sedikit teman korban yang mempertanyakan hal itu, namun korban Arifin hanya tersenyum.
"Seminggu ini kalau ngopi sama teman-temannya itu nampak gelisah. Minum kopi belum habis mendadak pergi. Terus nanti balik lagi kayak nggak santai gitu seperti biasanya," ujar kerabat korban, Mantri kepada detikcom.