.webp)
Mahasiswa Bondowoso melakukan unjuk rasa menolak disahkan UU Cipta Kerja. DPRD Bondowoso berjanji menampung aspirasi mahasiswa.
Kepada para mahasisiswa yang menggeruduk kantor dewan, pihak DPRD berjanji akan menampung semua aspirasi mereka. Selanjutnya akan disampaikan ke jajaran legislatif yang ada di atasnya sebagai bagian aspirasi masyarakat.
"Saya memang sudah menandatangi surat pernyataan untuk menampung aspirasi mereka. Karena memang sudah menjadi tugas DPRD untuk menampung aspirasi," jelas Ketua DPRD Bondowoso, Ahmad Dhafir, kepada detikcom, Jumat (9/10/2020).
Hanya saja, imbuh dia, kewenangan untuk mengesahkan undang-undang tetap ada di DPR RI, bukan di daerah. Soal apakah aspirasi itu dijadikan pertimbangan, tetap jadi hak sepenuhnya DPR pusat.
"Segera kami sampaikan ke atas. Semoga suara dari para mahasiswa dan masyarakat dari bawah ini dapat didengar dan jadi perhatian, sebagai sebuah aspirasi," kata politisi asal PKB ini.
Ia juga berjanji, aspirasi mahasiswa ini akan dibahasnya di jajaran pimpinan DPRD Bondowoso. Langkah itu diambil agar pihaknya dapat segera mengambil sikap. Yakni menyampaikan ke tingkat di atasnya.
"Tapi sekali lagi, kami hanya dapat menampung. Tak punya kewenangan untuk menentukan, apalagi ihwal penetapan undang-undang. Itu domain DPR RI," tandas Ahmad Dhafir.
Untuk diketahui, ratusan mahasiswa Bondowoso menggelar unjuk rasa ke DPRD setempat, Kamis (8/20/2020). Mereka menolak disahkan UU Cipta Kerja, karena dinilai merugikan masyarakat, terutama buruh.
Sempat terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dengan aparat. Karena mereka mencoba memasuki halaman gedung parlemen, sementara pintu gerbang masih ditutup. Karena pihak DPRD masih proses negosiasi dengan mahasiswa.
Setelah masuk halaman, mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi itu langsung diterima Ketua DPRD Bondowoso di halaman gedung. Bahkan, Ahmad langsung naik ke mobil bak terbuka yg di bawa mahasiswa untuk menenangkan.
Tak hanya itu, hampir semua anggota legislatif keluar ke halaman gedung menemui dan berbaur dengan para mahasiswa. Karena saat itu kebetulan ada sidang paripurna.
