Kejadian ini berlangsung saat aksi demo penolakan Omnibus Law. Massa yang ricuh dengan melempar batu dan molotov mengakibatkan perkantoran tutup, kemacetan lalu lintas mengular hingga fasilitas umum yang rusak.
Salah satunya perkantoran di Jalan Yos Sudarso. Beberapa kantor memilih untuk mengunci pintunya rapat-rapat. Sejumlah pegawai hanya berani mengintip keributan dari sela-sela jendela hingga dari CCTV depan kantor.
Tak hanya itu, imbas kerusuhan massa, polisi sengaja menutup akses jalan menuju area Grahadi. Akibatnya, jalanan menjadi macet.
Pantauan detikcom, sejumlah taman kota hingga fasilitas umum rusak. Kerusakan ini terjadi di bagian luar hingga dalam Gedung Negara Grahadi Surabaya. Awalnya, massa merusak pagar bagian kanan Grahadi. Lalu, tak berselang lama, pagar bagian kiri Grahadi juga ikut dirobohkan.
Tak hanya itu, sejumlah massa juga sempat melempar bom molotov, batu hingga botol bekas air mineral. Akibatnya, lampu taman di dalam Grahadi juga ikut rusak. Bola-bola besar terbuat dari semen yanga ada di trotoar juga digiring ke tengah jalan.
Sementara di luar Grahadi juga ditemukan sejumlah kerusakan. Ada beberapa rambu lalu lintas yang rusak hingga tiangnya patah. Bahkan, lampu jalan di sekitar Taman Apsari juga patah dan tiangnya digunakan massa sebagai senjata untuk memukul saat bentrok.
Sebelumnya, polisi telah memasang kawat berduri di area Grahadi. Namun kawat ini dirusak sejumlah oknum. Selain kawat, tempat sampah yang berada di sekitar Grahadi juga tak lepas dari amukan massa.
Tak hanya itu, trotoar Kota Surabaya yang dipasangi bola-bola untuk menghalau kecelakaan juga tidak lepas dari amukan pendemo. Bola-bola tersebut juga dirusak dengan digelindingkan dari tempatnya dan dibakar.
![]() |
Sementara untuk Taman Apsari juga menjadi korban bentrokan massa. Rerumputan dan bunga yang tertata rapi terlihat rusak akibat diinjak-injak. Di sebelah Taman Apsari, tepatnya pada penanda Kantor Pos dan Coffee Toffee ditemukan sejumlah kerusakan pula.
Tak hanya di Taman Apsari, massa juga bergeser ke area sekitar Balai Pemuda dan Alun-alun Suroboyo. Di sana, massa terlihat menginjak-injak rumput hingga tanaman. (hil/fat)