Harapan UMKM Terhadap Calon Pemimpin Banyuwangi

Harapan UMKM Terhadap Calon Pemimpin Banyuwangi

Ardian Fanani - detikNews
Rabu, 07 Okt 2020 14:28 WIB
Harapan UMKM Terhadap Calon Pemimpin Banyuwangi
(Foto: Ardian Fanani/detikcom)
Banyuwangi -

Para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Banyuwangi berharap memiliki pemimpin yang lebih peduli dengan perkembangan usaha mereka. Apalagi menghadapi pandemi COVID-19 saat ini.

Salah satu gagasan yang dimunculkan salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas dan Sugirah yakni program "UMKM Naik Kelas". Mereka berharap program ini terwujud dan bisa memberikan peluang usaha yang semakin meningkat.

Hasyim Latif, pelaku usaha sablon di Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari, mengatakan, program UMKM Naik Kelas memberikan peluang besar bagi pelaku usaha mikro-kecil seperti dirinya untuk bisa kian berkembang.

"Program ini menjadi kesempatan bagi kami bisa mengembangkan usaha," kata Hasyim kepada wartawan, Rabu (7/10/2020).

Selama ini, Hasyim mengerjakan usaha sablonnya sendiri. Saat mendapat pesanan dengan jumlah banyak, dia mempekerjakan orang lain. Untuk pemesanan, masih sebatas offline dan dari mulut ke mulut.

"Dengan program UMKM Naik Kelas, saya berharap bisa mendapat banyak pelatihan manajemen, termasuk pemasaran online dan memperbanyak jaringan," katanya.

Menurut Hasyim, setelah mempelajari skema UMKM Naik Kelas dari Ipuk-Sugirah, banyak hal yang akan didapat UMKM apabila program tersebut berjalan. Utamanya dalam dukungan modal dan fasilitasi pemasaran yang selama ini sering menjadi kendala UMKM.

Senada dengan Hasyim, pelaku usaha produksi tahu di Dusun Temurejo, Desa Gitik, Rogojampi, juga berharap program UMKM Naik Kelas bisa terealisasi.

Iwan Wasito, Ketua Rengit (Remaja Nekat Gitik Temurejo), yang aktif memasarkan 9 UMKM industri rumahan tahu di dusunnya, mengatakan, selama ini pihaknya kesulitan untuk merambah pasar online.

"Pasar dari UMKM di sini rata-rata masih offline, meskipun penjualannya telah banyak pesanan dari luar kota utamanya sekitar Banyuwangi. Tapi untuk online itu belum maksimal," ujarnya.

Iwan mengatakan di dusunnya terdapat sekitar 30 varian olahan tahu yang dilakukan oleh pelaku UMKM. "Di sini tahu tidak hanya digoreng biasa, melainkan juga diolah menjadi 30 varian," jelas Iwan.

Iwan berharap, dengan program UMKM Naik Kelas, pelaku usaha pembuatan tahu di dusunnya bisa semakin sejahtera. "Dengan UMKM Naik Kelas, kami berharap produk tahu di dusun kami semakin baik, pengemasannya lebih menarik, pengolahannya lebih memiliki nilai ekonomis lebih tinggi," katanya.

Dalam konsep UMKM naik kelas Ipuk-Sugirah, setiap UMKM bakal mendapatkan berbagai fasilitas. Mulai pelatihan manajemen, akses modal bersubsidi, stimulant alat produksi, sertifikasi (PIRT, Halal, BPOM, dan sebagainya), pelatihan pemasaran online, branding (termasuk kemasan), fasilitasi pemasaran (business matching dan dukungan marketplace nasional), dan sebagainya.

"Misalnya soal akses modal bersubsidi, dijalin kemitraan pemerintah daerah dan berbagai lembaga untuk bisa memberikan permodalan yang mudah dan murah, di mana pemerintah daerah ikut mendampingi agar UMKM tak lagi kesulitan modal," kata Ipuk.

Muara dari langkah-langkah tersebut, sambung Ipuk, adalah UMKM Banyuwangi bisa naik kelas. "Apa itu naik kelas? Kami sudah susun indikatornya," ujarnya.

Indikator UMKM naik kelas mulai penguasaan sistem digital, tersertifikasi sesuai bidang bisnisnya, go national, menerapkan manajemen keuangan yang baik. Juga bisa meningkatkan variasi produknya. Misalnya, dari produk segar menjadi frozen food siap saji dengan teknologi tertentu.

"Tentu indikator utamanya adalah kenaikan omzet, bisnisnya semakin membesar, sehingga menambah lapangan kerja baru. Artinya, program ini memulihkan ekonomi dari dampak pandemi, memperkuat UMKM, sekaligus membuka lapangan kerja. Kami targetkan bisa membawa 10.000 UMKM naik kelas di tahun pertama kepemimpinan jika dipercaya oleh masyarakat," jelas Ipuk.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.