"Biasanya habis melahirkan itu kan ada jagong bayi, warga belum tahu kalau ibunya ternyata positif COVID-19," tutur tokoh masyarakat Sudarmaji kepada wartawan, Selasa (6/10/2020).
Sudarmaji mengatakan saat itu warga tak mengetahui jika ibu si bayi dinyatakan positif COVID-19.
"Setelah beberapa hari hasil dari rumah sakit keluar, yang sudah jagong itu kaget, kita lapor ke bidan desa," imbuh Sudarmaji.
"Untuk hasil tracing sementara ada lima orang anggota keluarga bayi, mulai dari suami, bapak, adiknya. Tapi belum keluar hasilnya," papar Sudarmaji.
Lurah Kepatihan Mastinah mengatakan sebanyak 45 orang kontak tracing tersebut hingga kini masih menjalani isolasi mandiri.
Baca juga: Jawa Timur Bebas dari Zona Merah COVID-19 |
"Senin (5/10) kemarin sempat diportal, tapi permintaan warga akhirnya yang kontak tracing diminta isolasi mandiri," tandas Mastinah.
Namun 45 warga yang menjalani isolasi tersebut tidak taat protokol kesehatan. Akhirnya warga RT 1 hingga RT 4 memilih langkah untuk ditutup.
"Akhirnya 43 hingga 45 orang tersebut akan diswab selama dua hari mulai besok," pungkas Mastinah. (iwd/iwd)