Rapat koordinasi itu digelar daring, Senin (5/10/2020). Rakor dipimpin Bupati Bojonegoro, Anna Mu'awanah. Bupati Anna mengatakan, Pemkab Bojonegoro meminta agar destinasi Wisata Api Abadi Kayangan Api tetap terjaga. Meski nantinya, di sekitar lokasi ada pengeboran minyak.
"Tadi kita minta untuk dilakukan penelitian apa yang ada di sekitar kayangan api. Yang penting kita ingin api abadi ini jangan sampai padam. Karena saat ini ada fenomena api abadi yang terjadi di jateng padam," jelas Bupati Anna kepada detikcom.
Ditambahkan Anna, dari rakor tersebut, pihak SKK Migas dan Perhutani sepakat dan akan berupaya tetap melestarikan Wisata Api Abadi Kayangan Api. Selanjutnya, beberapa langkah yang telah disampaikan hasil koordinasi bersama ini akan segera ditindak lanjuti.
Kayangan Api merupakan destinasi wisata warisan sejarah Bojonegoro sejak zaman Kerajaan Majapahit, hingga kini masih terus abadi. Dan harus dijaga kearifannnya.
![]() |
"Kita tahu Kayangan Api konon menurut cerita merupakan salah satu warisan leluhur pada zaman Kerajaan Majapahit yang masih terus menyala abadi. Sehingga kita berharap api itu tidak akan pernah padam," tanaskas Anna.
Baca juga: Menggali Sejarah Majapahit di Bojonegoro |
Pemkab Bojonegoro juga mengimbau masyarakat dengan tidak melakukan pengeboran sumber air maupun minyak di dekat lokasi Kayangan Api.
Kayangan Api berada di tengah hutan jati, masuk Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro. Selama ini banyak diminati masyarakat untuk rekreasi. Kondisi saat ini sangat bagus karena dikelola pemerintah sebagai destinasi wisata Bojonegoro.
Kayangan Api setiap tahun selalu jadi tempat pengambilan api obor HUT Kabupaten Bojonegoro. Tak hanya itu, Api Obor PON tahun lalu juga diambil dari api abadi yang berada di Kayangan Api. (fat/fat)