.webp)
Seorang warga di Pacitan meninggal. Lantaran belum diketahui adanya riwayat COVID-19, jenazah pria tersebut dimakamkan tanpa protokol kesehatan. Usai pemakaman juga digelar tahlilan.
"Artinya tidak ada data yang menyebutkan yang bersangkutan meninggal karena COVID-19, karena memang belum di-swab," kata Jubir Gugus COVID-19 Rachmad Dwiyanto, Senin (5/10/2020).
Merasa curiga dengan kematian pasien, tim dinkes melakukan swab test terhadap mereka yang pernah kontak erat dengan almarhum. Terlebih ada keluarga yang menunjukkan gejala mirip COVID-19. Ternyata dari tes didapati 5 orang positif COVID-19.
"Jadi kontak erat dengan yang meninggal langsung di-swab dan hasilnya positif. Makanya besok dilakukan pengembangan dan swab secara massal," papar Kepala Dinas Kominfo tersebut.
Rachmad mengatakan berdasarkan data awal ada 230 orang yang masuk daftar tes swab. Namun dalam perkembangannya jumlah itu naik menjadi 240 orang. Penambahan itu terjadi karena adanya warga luar wilayah yang datang melayat.
Terkait asal muasal penularan, Rachmad menduga pasien terpapar COVID-19 dari perjalanan. Fakta lain yang diketahui, semasa hidup almarhum diketahui bekerja di salah satu bank.
Informasi dihimpun, sejak Minggu (4/10) malam kawasan tempat tinggal almarhum diberlakukan karantina mandiri. Pantauan detikcom, pintu masuk ke wilayah dijaga ketat.
Empat personel tampak bersiaga. Mereka terdiri dari unsur TNI/Polri dan tokoh masyarakat setempat. Wartawan yang hendak meliput pun diperiksa dan wajib mengisi buku tamu.
Sebuah tenda tampak terpasang di tengah jalan. Di bawahnya terdapat meja dan kursi ditata menutup bagian jalan beraspal. Di kanan kiri gapura terdapat poster berisi imbauan menjalankan protokol kesehatan.
