Presiden Jokowi mengingatkan agar semua pihak tidak membuat kegaduhan saat bangsa Indonesia tengah melawan virus Corona (COVID-19). KAMI Jatim mempertanyakan pihak mana yang disebut Presiden Jokowi agar tidak membuat kegaduhan.
"Yang buat gaduh yang gimana? KAMI Jatim gak tahu buat siapa ditunjukkan. Kalau itu ditunjukkan ke KAMI Jatim, ya salah alamat. Karena kita gak buat gaduh. Gaduhnya di mana coba?," kata Ketua Komite Eksekutif KAMI Jatim Donny Handricahyono di Surabaya, Senin (5/10/2020).
Donny menjelaskan selama ini KAMI khususnya di Jatim tidak pernah membuat gaduh. Dirinya menyebut yang membuat gaduh adalah oknum pendemo pada Senin (28/9) lalu baik di Graha Jabal Nur dan Gedung Juang 45 Surabaya.
"Yang buat gaduh yang gimana? Kita di dalam gedung gak buat gaduh. Hanya 50 orang, gak ada yang keluar, terus lingkungan tidak terganggu. Yang gaduh malah pendemo. Yang buat cemoohan. Pak Jokowi harusnya berterima kasih pada KAMI, karena ikut membantu mengingatkan menjadi oposisi yang baik," jelasnya.
Donny menegaskan apabila KAMI dituduh sebagai elemen yang membuat gaduh, ia menyebut salah alamat. Donny mengklaim, bila KAMI membuat acara, selalu memperhitungkan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19.
"Saya gak tahu buat siapa. Kalau itu ditunjukkan ke KAMI, ya salah alamat. Karena kita gak buat gaduh. Gaduhnya di mana. Kita bikin acara aja menyiapkan 10 dokter. Rakyat sudah pintar kok, kita sudah pada tahu. Pak jokowi harusnya merangkul KAMI, mengajak bicara KAMI," imbuhnya.
Donny menambahkan KAMI adalah mitra pemerintah. Dalam hal ini akan mengingatkan dan memberi masukan apa saja yang harus dikoreksi dan belum dilakukan oleh pemerintah.
"KAMI ini mitra, dengarkan kritikan kita, masukkan kita. Didengarkan," pungkas Donny.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi menegaskan pandemi virus Corona merupakan suatu realitas. Jokowi mengingatkan semua pihak agar tidak membuat kegaduhan.
"Wabah ini jangan diremehkan, ini realita, tapi jangan membuat kita pesimistis. Tujuh bulan ini Indonesia membuktikan mampu mengatasi masalah. Belum sempurna? Ya, tapi bisa kita perbaiki bersama-sama," kata Jokowi dalam video yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden (Setpres), seperti dilihat detikcom, Minggu (4/10).
Jokowi mengakui pandemi virus Corona memang sulit dihadapi. Namun mantan Wali Kota Solo itu berpesan supaya semua elemen masyarakat tidak berpolemik satu sama lain.
"Menghadapi pandemi ini memang sulit, memerlukan kerja keras bersama, dan saya yakin kita akan dapat melakukannya," sebut Jokowi.
"Yang penting dalam situasi seperti ini, jangan ada yang berpolemik, dan jangan ada yang membuat kegaduhan-kegaduhan," imbuh Jokowi menegaskan.