Nganjuk -
DPRD sempat dibuat bingung atas diamnya Pemkab Nganjuk terkait pengadaan mobil Toyota Alphard senilai Rp 2,6 miliar. Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat mulai mau diajak bicara oleh DPRD.
"Tunggu konfirmasi lewat bupati langsung saja. Tapi koordinasi dengan saya sepakat ditunda (Pengadaan mobil Alphard)," ujar Ketua DPRD Nganjuk Tatit Heru Tjahjono saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (4/9/2020).
Koordinasi dengan Bupati Novi, kata Tatit, sudah dilakukan Sabtu kemarin (3/10) hanya melalui komunikasi pesan singkat WhatsApp. Meski hanya melalui komunikasi pesan singkat WhatsApp, lanjut Tatit, dirinya mengaku sudah lega karena berhasil memperjuangkan aspirasi rakyat sehingga anggaran itu bisa digunakan untuk penanggulangan COVID-19.
"Komunikasi melalui WhatsApp kemarin sangat mungkin dialihkan ke terkait penanganan COVID-19," kata Tatit.
Tonton juga 'Mengenal Kecanggihan Mobil Menteri Jokowi Seharga Rp 1,5 Miliar':
[Gambas:Video 20detik]
Sebelumnya DPRD dibuat bingung atas diamnya Pemkab Nganjuk terkait usulan pembatalan pengadaan mobil Alphard senilai Rp 2,6 miliar karena masih pandemi COVID-19. Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat, Wakil Bupati, Sekda, serta Kepala LPSE juga belum mau memberikan konfirmasi ke media.
"Iya begitulah, kami juga susah komunikasi dengan Bupati," ujar Ketua DPRD Kabupaten Nganjuk Tatit Heru Tjahjono saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (3/9/2020).
Tatit beralasan anggaran pengadaan mobil Alphard tersebut dibahas sebelum ada pandemi COVID-19 akhir tahun 2019. Seiring dengan adanya pandemi saat ini, DPRD sudah mengingatkan Pemkab Nganjuk untuk menunda dan dialihkan ke hal-hal terkait COVID-19.
"Mulai pertama dianggarkan Rp 4,7 miliar, rata-rata tidak setuju sempat deadlock dan akhirnya mulai rapat lagi, dianggarkan Rp 2,6 miliar kala itu. Desember 2019 tandatangan," tandasnya.
Sementara itu hingga pukul 17.00 WIB, detikcom belum berhasil menghubungi pejabat Pemkab Nganjuk.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini