Video Oknum LSM Jemput Paksa Jenazah Pasien Reaktif di RSUD Banyuwangi Viral

Video Oknum LSM Jemput Paksa Jenazah Pasien Reaktif di RSUD Banyuwangi Viral

Ardian Fanani - detikNews
Minggu, 04 Okt 2020 12:54 WIB
Video Oknum LSM Jemput Paksa Jenazah Pasien Reaktif di RSUD Banyuwangi Viral
Oknum LSM debat dengan nakes RSUD Genteng Banyuwangi (Foto: Tangkapan Layar)
Banyuwangi -

Sebuah video seorang oknum LSM marah-marah di salah satu rumah sakit Banyuwangi, viral. Dalam video itu, oknum LSM meminta petugas rumah sakit untuk memulangkan jenazah pasien reaktif COVID-19.

Oknum LSM tersebut adalah M Yunus Wahyudi. Tanpa menggunakan masker, dirinya mendatangi RSUD Genteng dan marah kepada petugas rumah sakit. Dari unggahan itu terjadi perdebatan seorang pria membawa tas hitam, berbaju putih dan bercelana jeans biru, dengan petugas nakes.

"Itu sakit (biasa), komplikasi sudah, jangan dibikin Corona, mana saya yang ngubur, gak usah pakai masker, gak sakit apa-apa kok," kata Yunus dalam rekaman tersebut.

Dalam video, pria yang mengklaim aktivitas anti masker ini terlihat bersitegang dengan petugas medis. Dia menanyakan alasan rumah sakit menerapkan protokol kesehatan dalam proses pemulasaraan dan pemakaman si pasien. Petugas medis pun menjabarkan bahwa sebelum dirujuk ke RSUD Genteng, si pasien sempat dirawat dan menjalani rapid test di Klinik Al Hana, Benculuk, hasilnya reaktif.

"Kami menerima rujukan pasien sakit sesak nafas. Sementara dari hasil rapid test dinyatakan reaktif," ujar petugas.

Penjelasan petugas langsung dipotong Yunus. Yunus meminta kepada rumah sakit dan klinik untuk tidak menakut-nakuti masyarakat dengan COVID-19. Apalagi baru dinyatakan reaktif dengan rapid test.

Tonton juga 'Warga Jemput Paksa Jenazah Pasien COVID-19 di RSUD Mataram':

[Gambas:Video 20detik]

Yunus terus memaksa apakah hasil rapid test sudah bisa menjadi dasar jenazah pasien harus dimakamkan dengan penerapan protokol kesehatan. Bahkan karena tak juga mendapat penjelasan yang meyakinkan, dia pun meminta petugas medis RSUD Genteng, untuk bersumpah di bawah kitab suci, jika pasien meninggal benar-benar terinfeksi COVID-19.

"Mana ada sakit Corona. Dia hanya sakit komplikasi. Siapa yang menyebut dia kena corona. Kalau ada petugas atau dokter yang menyatakan itu kalau berani bersumpah dengan kitab suci," tambahnya dalam video.

Namun, tak ada satu pun dokter dan tenaga medis yang berani bersumpah. Yang terjadi malah di luar dugaan. Aktivis Anti Masker Banyuwangi, justru dipersilahkan membawa pulang jenazah tanpa harus menerapkan protokol kesehatan COVID-19, seperti yang telah direncanakan pihak RSUD Genteng.

Sumber di lapangan, penjemputan paksa jenazah pasien RSUD Genteng, seperti yang terlihat dalam video viral. Hal itu dia lakukan pada Senin, 28 September 2020 lalu. Identitas jenazah pasien yang dijemput paksa atas nama Sudarmi (55), warga Desa Kradenan, Kecamatan Purwoharjo. Yang tak lain adalah tetangga Yunus sendiri.

Sementara video berdurasi 4.56 menit itu diunggah Sabtu (3/10/2020). Hingga pukul 12.20 WIB, Minggu (4/10/2020) sudah ada 880 komentar. Salah satunya:

@suradikun: Bpk aktivis ini belom merasakn sprt plesiden amerika yg awalny anti masker dan sekrg baru
menyadari karena trpapar
@evenpotret Terus berjuang,pak yunus..semoga terbongkar permainan pandemik covid-19. Aamiin
@dwisuryanto23 Gue positif nih kebetulan, boleh pak yunus kita ngobrol tanpa masker ? Saya batuk2 juga nih
@ummahfadhlan_2018 Uda ketemu orang gini g usah diladenin. Cuekin aja tinggal pergi. Kakean cangkem tok ga ono isine
@bgsetyab Suruh aja seminggu tidur sekamar bareng pasien covid wkwkwk

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.